Kurva pertumbuhan S kedua adalah hasil normalisasi struktural keuangan melalui hasil, tenaga kerja, dan kredibilitas di bawah kendala nyata.
Penulis: arndxt
Penerjemah: AididiaoJP, Foresight News
Ekspansi likuiditas tetap menjadi narasi makro yang dominan.
Sinyal resesi tertunda, inflasi struktural bersifat lengket.
Suku bunga kebijakan berada di atas tingkat netral namun di bawah ambang batas pengetatan.
Pasar menilai untuk soft landing, tetapi penyesuaian nyata terjadi di tingkat institusional: dari likuiditas murah ke produktivitas yang terkendali.
Kurva kedua bukanlah siklus.
Kurva ini menormalkan struktur keuangan melalui hasil, tenaga kerja, dan kredibilitas di bawah kendala nyata.
Konferensi Token2049 di Singapura menandai titik balik dari ekspansi spekulatif ke integrasi struktural.
Pasar sedang menilai ulang risiko, beralih dari likuiditas yang digerakkan oleh narasi ke data hasil yang didukung pendapatan.
Perubahan kunci:
Inflasi aset mencerminkan depresiasi mata uang, bukan pertumbuhan organik.
Saat likuiditas berkembang, aset berdurasi panjang mengungguli pasar secara keseluruhan.
Saat likuiditas menyusut, leverage dan valuasi akan tertekan.
Tiga pendorong struktural:
Indikator resesi arus utama bersifat tertunda.
CPI, tingkat pengangguran, dan aturan Sahm hanya akan mengonfirmasi setelah penurunan ekonomi dimulai.
Amerika Serikat berada di tahap akhir siklus ekonomi, bukan di periode resesi.
Kemungkinan soft landing masih lebih tinggi daripada risiko hard landing, tetapi waktu kebijakan menjadi faktor pembatas.
Indikator awal:
Deflasi barang telah selesai; inflasi jasa dan kekakuan upah kini menambatkan CPI keseluruhan di sekitar 3%.
"Satu mil terakhir" ini adalah tahap disinflasi paling kompleks sejak 1980-an.
Implikasi kebijakan:
Tiga jangkar inflasi jangka panjang masih ada:
Faktor-faktor ini membatasi kemampuan Federal Reserve untuk menormalkan tanpa pertumbuhan nominal yang lebih tinggi atau inflasi keseimbangan yang lebih tinggi.