Co-founder Cobo, Shenyu, telah mengklaim bahwa pasukan keamanan AS telah mengakses private key dari 120.000 Bitcoin (BTC).
Menurut Shenyu, akses ini tidak terjadi karena adanya "peretasan" atau pelanggaran sistem, melainkan dengan mendeteksi kesalahan pada proses pengacakan yang digunakan dalam pembuatan private key.
Berdasarkan informasi yang dibagikan, kerentanan ini mempengaruhi lebih dari 220.000 alamat dompet. Private key pada dompet-dompet ini dihasilkan oleh generator angka acak semu (PRNG) yang cacat, yang beroperasi dengan offset dan pola tetap. Hal ini membuat private key menjadi dapat diprediksi.
Berdasarkan temuan tersebut, semua dompet lemah dalam rentang PRNG yang cacat menyimpan total 136.951 BTC. Namun, gelombang penarikan besar-besaran yang dimulai setelah transaksi “8b9de493..08f4a4c2” (dimulai dengan “95384d1c..8617c9e2”) berlangsung sekitar dua jam, dan pada saat transaksi “14bb56a2..07983bcd” terjadi, total saldo telah turun menjadi 193 BTC. Dalam beberapa hari berikutnya, jumlah ini menurun menjadi sekitar 4 BTC.
Detail mencolok lainnya tentang transaksi mencurigakan ini adalah fakta bahwa banyak transfer menggunakan biaya tetap sebesar 75.000 satoshi. Para ahli mengatakan jumlah ini tidak biasa dan dapat memberikan petunjuk tambahan tentang aspek teknis dari insiden tersebut.