Sebuah koalisi besar dari grup perdagangan crypto, fintech, dan ritel mendesak Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) untuk segera merampungkan kerangka kerja open banking yang memastikan konsumen tetap memiliki kendali atas data keuangan mereka, sebuah langkah yang dianggap penting untuk pertumbuhan decentralized finance (DeFi) dan inovasi digital.
Surat tersebut ditandatangani bersama oleh Blockchain Association, Crypto Council for Innovation, Financial Technology Association, American Fintech Council, dan beberapa grup ritel serta usaha kecil. Komentar koalisi ini merupakan tanggapan atas tinjauan CFPB terhadap Personal Financial Data Rights Rule di bawah Section 1033 dari Dodd-Frank Act.
⚡️BARU SAJA: GRUP CRYPTO & FINTECH DUKUNG OPEN BANKING
🇺🇸Para pemimpin industri mendesak CFPB untuk menegakkan aturan yang memastikan warga Amerika, bukan bank besar, yang memiliki data keuangan mereka. pic.twitter.com/ruPXR9LBrc
— Coin Bureau (@coinbureau) October 21, 2025
Koalisi ini mendesak CFPB untuk menetapkan kepemilikan data keuangan oleh konsumen, menekankan bahwa warga Amerika, bukan bank, yang seharusnya memutuskan bagaimana dan di mana informasi mereka dibagikan. Kelompok-kelompok ini menyerukan aturan yang memungkinkan konsumen mengotorisasi pembagian data dengan pihak ketiga mana pun yang mereka pilih, bukan hanya membatasi akses pada fiduciary.
Surat tersebut juga membela larangan yang ada terhadap biaya akses data, memperingatkan bahwa jika bank diizinkan mengenakan biaya untuk berbagi data, hal itu dapat merusak persaingan terbuka. Menurut koalisi, pasar yang bebas dan adil bergantung pada perlindungan akses melalui API yang aman yang menghubungkan institusi keuangan, fintech, dan platform decentralized finance.
Koalisi ini menyoroti bahwa open banking berfungsi sebagai jembatan penting antara keuangan tradisional dan ekosistem digital yang sedang berkembang, termasuk crypto on-ramps, protokol DeFi, dan aplikasi pembayaran digital. Lebih dari 100 juta warga Amerika sudah mengandalkan open banking untuk mengakses alat keuangan, menurut surat tersebut.
Namun, kelompok-kelompok ini memperingatkan bahwa bank-bank besar AS berupaya membatasi portabilitas data dan melemahkan persaingan, yang mengancam inovasi dan pemberdayaan konsumen yang dimungkinkan oleh open banking.
Di seluruh dunia, institusi keuangan sedang meninjau kembali peran mereka di era blockchain. Bank-bank terbesar di Jepang — Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Sumitomo Mitsui Financial Group (SMBC), dan Mizuho Financial Group — sedang bersama-sama mengembangkan stablecoin dual-pegged untuk penyelesaian di dunia nyata.
Kendalikan portofolio crypto Anda dengan MARKETS PRO, rangkaian alat analitik dari DeFi Planet.”