Pada 22 Oktober 2025 ini, pasar kripto mengalami guncangan baru. Bitcoin dan Ethereum, dua mata uang digital utama, mengalami penurunan harga, memperpanjang periode volatilitas yang ditandai dengan flash crash baru-baru ini. Sementara para investor mengamati indikator ekonomi, apa alasan di balik penurunan ini dan bagaimana prospek yang terbentuk untuk akhir Oktober?
Pagi ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $108.326, mencatat penurunan 0,4% dalam satu jam terakhir dan hampir 4% selama seminggu. Setelah mencoba menembus resistance $114.000, ratu kripto ini mundur ke arah $108.500, mencerminkan kerapuhan yang terus berlanjut. Edul Patel, CEO Mudrex, menyoroti bahwa pasar tetap rentan karena kurangnya sinyal makroekonomi yang jelas dan ketidakpastian geopolitik.
Di sisi lain, Ethereum juga tidak luput. Kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar ini diperdagangkan di $3.866, turun 0,5% dalam sehari dan lebih dari 6% selama seminggu. Meski tren menurun, ETF Ethereum mencatat arus masuk sebesar $99 juta, menandakan minat institusional yang tetap tinggi. Namun, volatilitas tetap tinggi dan pasar kesulitan untuk mendapatkan momentum positif kembali.
Penurunan Bitcoin dan Ethereum yang diamati pagi ini terjadi dalam konteks flash crash di awal Oktober. Memang, pasar menyaksikan lebih dari $19 miliar posisi dilikuidasi hanya dalam satu hari! Peristiwa ini dipicu oleh pengumuman tarif baru atas impor Tiongkok, menyebabkan gelombang penjualan besar-besaran pada aset berisiko, termasuk kripto. Investor yang gugup bereaksi dengan hati-hati, memperkuat volatilitas pasar.
Faktor penjelas lainnya adalah rotasi modal yang diamati dalam beberapa hari terakhir. Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven, turun lebih dari 5% dari level tertingginya baru-baru ini. Penurunan ini mendorong beberapa investor untuk mengalokasikan kembali dana mereka, namun tanpa menstabilkan pasar kripto. Dinamika ini menunjukkan betapa sensitifnya mata uang kripto terhadap pergerakan di pasar keuangan lainnya.
Beberapa hari ke depan akan sangat krusial bagi pasar kripto. Beberapa faktor harus dipantau dengan cermat, terutama rilis data inflasi AS (CPI). Inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dapat memperkuat harapan pemotongan suku bunga, yang akan menguntungkan aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum. Sebaliknya, kenaikan inflasi yang tidak terduga dapat memperpanjang tren penurunan saat ini. Secara teknis:
Penurunan Bitcoin dan Ethereum pada pagi hari 22 Oktober 2025 ini menggambarkan kerapuhan pasar kripto yang terus berlanjut. Sementara investor menunggu sinyal makroekonomi yang lebih jelas, akhir bulan ini diprediksi akan menjadi penentu. Satu pertanyaan tersisa: apakah volatilitas ini hanyalah koreksi sederhana atau awal dari tren penurunan yang lebih lama?