Platform taruhan berbasis blockchain Polymarket akan berperan sebagai lembaga kliring yang ditunjuk untuk pasar prediksi DraftKings yang akan datang, menurut pendiri Polymarket, Shayne Coplan. Pengungkapan ini muncul setelah DraftKings mengakuisisi Railbird Technologies, sebuah designated contract market yang diatur oleh Commodity Futures Trading Commission.
“Selamat kepada DraftKings atas akuisisi Railbird,” tulis Coplan dalam sebuah postingan di X pada hari Rabu. “Kami bangga Polymarket Clearing menjadi lembaga kliring yang ditunjuk saat mereka memasuki ruang pasar prediksi.”
Langkah ini merupakan perkembangan signifikan bagi operasi business-to-business Polymarket, menambah pijakan kuatnya di sektor prediksi ritel global.
Pakar seperti Dustin Gouker, yang menulis tentang sektor perjudian, memprediksi bahwa lingkungan pasar prediksi — yang saat ini didominasi oleh Polymarket berbasis Polygon dan Kalshi yang semakin ramah blockchain — akan mengalami perubahan besar dengan masuknya platform ramah ritel seperti DraftKings yang sudah memiliki distribusi dan pengenalan merek.
“Jika DraftKings dan FanDuel mulai melakukan pasar prediksi olahraga dalam waktu dekat, saya rasa itu akan menjadi akhir bagi Kalshi sebagai perusahaan B2C. Mereka harus agresif di lini B2B,” tulis Gouker di X.
Sejak September, Kalshi telah melampaui Polymarket dalam hal volume, terutama berkat taruhan olahraga. Polymarket telah mulai menguji aplikasi taruhan olahraga di AS, dan pada Rabu pagi menandatangani perjanjian lisensi multi-tahun dengan National Hockey League bersama Kalshi.
Berdiri sejak 2012, DraftKings aktif di 28 negara bagian dan Kanada untuk taruhan olahraga serta lima negara bagian untuk i-gaming, yang mewakili lebih dari 90% total penjualan platform. Railbird sebelumnya telah mengatakan akan menggunakan Polymarket sebagai lembaga kliring, menurut Gouker.
Pada awal bulan ini, perusahaan induk New York Stock Exchange, Intercontinental Exchange, mengatakan akan berinvestasi $2 miliar di Polymarket.