Saham quantum melonjak karena narasi baru yang dapat memberikan bayangan pada Bitcoin dan pasar kripto lainnya.
Narasi komputasi kuantum semakin menguat seiring Wall Street memburu tren teknologi baru ini. Pada hari Kamis, 23 Oktober, saham quantum menguat setelah laporan bahwa pemerintahan Trump mungkin akan mengambil saham di perusahaan-perusahaan besar. Namun, narasi ini juga memiliki implikasi serius bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya.
WSJ melaporkan bahwa beberapa perusahaan quantum sedang berdiskusi mengenai pendanaan federal dengan imbalan memberikan saham ekuitas kepada Departemen Perdagangan. Laporan tersebut menyebutkan IonQ, Rigetti, dan D-Wave, yang sahamnya naik dua digit.
Selain itu, lonjakan ini terjadi hanya satu hari setelah Google mengumumkan pengembangan algoritma kuantum, Quantum Echoes. Menurut raksasa teknologi tersebut, algoritma ini mampu mensimulasikan struktur molekul dan kimia 13.000× lebih cepat daripada superkomputer klasik manapun.
Terobosan dalam komputasi kuantum dapat berkontribusi pada kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk bidang medis dan AI. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan risiko signifikan bagi sistem blockchain, yang bergantung pada kriptografi.
Secara khusus, karena kecepatannya, komputer kuantum dapat membahayakan setiap bagian dari ekosistem blockchain melalui serangan brute force. Jaringan proof-of-work seperti Bitcoin (BTC) dan Monero (XMR) juga bisa rentan terhadap serangan 51%, karena biaya untuk memecahkan persamaan kriptografi menurun.
Selain itu, penyerang dapat melakukan serangan dompet kripto dalam skala besar, yang dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap teknologi blockchain. Menurut David Carvalho dari Naoris Protocol, peretas dan aktor negara sudah mulai memposisikan diri untuk mengeksploitasi kerentanan kuantum ini.
Komputer kuantum belum membobol dompet Bitcoin hari ini, dan mungkin tidak akan melakukannya bahkan dalam dekade berikutnya. Namun, meningkatnya fokus pasar pada komputasi kuantum berpotensi menyebarkan narasi berbahaya bagi teknologi blockchain.