- Cryptomus didenda sebesar C$177 juta karena gagal melaporkan transaksi mencurigakan.
- Bursa tersebut melanggar sanksi Kanada dengan memproses transfer yang terkait dengan Iran dan pasar darknet.
- Sanksi ini merupakan bagian dari dorongan untuk menegakkan regulasi kripto yang lebih ketat di Kanada.
Cryptomus, sebuah bursa cryptocurrency yang berbasis di British Columbia, telah didenda sebesar C$176,96 juta (USD 126,2 juta) oleh Financial Transactions and Reports Analysis Center (FINTRAC) Kanada. Sanksi ini merupakan denda terbesar yang pernah dikeluarkan oleh FINTRAC dan merupakan akibat langsung dari kegagalan bursa tersebut untuk mematuhi peraturan anti pencucian uang (AML) dan sanksi.
Transaksi Mencurigakan Terkait Darknet dan Penghindaran Sanksi
Denda ini dipicu oleh ketidakmampuan Cryptomus untuk melaporkan ribuan transaksi mencurigakan. Hanya pada Juli 2024, bursa ini tidak mengeluarkan peringatan pada lebih dari 1.000 transaksi yang diduga terkait dengan pencucian uang dan pendanaan organisasi teroris. Pembayaran ini mencakup pasar darknet, penipuan, uang hasil ransomware, dan penjualan materi pelecehan seksual anak.
Selain itu, Cryptomus gagal mengungkapkan adanya lebih dari 7.500 transfer yang terkait dengan Iran, yang sedang berada di bawah sanksi berat yang diberlakukan oleh Kanada. Bursa ini secara ilegal melakukan transaksi yang tidak dilaporkan tersebut antara Juli hingga Desember 2024, bertentangan dengan undang-undang sanksi di Kanada. Kegagalan kepatuhan lain yang disebutkan oleh FINTRAC termasuk tidak adanya prosedur know-your-client (KYC) yang efektif. Regulator menemukan bahwa Cryptomus memiliki penilaian risiko yang buruk dan program kepatuhan yang belum selesai.
Fakta ini berkontribusi pada kegagalan perusahaan untuk mendeteksi dan melaporkan transaksi kripto bernilai besar di atas C$10.000. Secara keseluruhan, 1.518 transaksi tersebut tidak dilaporkan dalam periode antara Juli hingga Desember 2024. Cryptomus tidak menyediakan pemantauan yang diperlukan dan bahkan tidak memastikan bahwa platformnya sesuai dengan persyaratan AML standar industri. Kelalaian semacam ini berkontribusi pada keterlibatan bursa dalam aktivitas ilegal yang terkait dengan yurisdiksi berisiko tinggi, seperti Rusia dan Iran.
Kontak dengan Pasar Kripto Berisiko Tinggi
Aktivitas Cryptomus juga mendapat kritik karena hubungannya dengan Garantex, sebuah bursa cryptocurrency Rusia yang sejak itu telah ditutup karena dugaan keterlibatan dalam kejahatan siber dan pencucian uang. Dari Januari 2024 hingga Maret 2025, menurut analisis TRM Labs, Cryptomus memperdagangkan sekitar USD 250 juta cryptocurrency dengan Garantex.
Bursa ini juga melakukan perdagangan secara luas dengan Nobitex, sebuah platform kripto Iran yang juga dituduh membantu penghindaran sanksi. Hubungan dengan pasar berisiko tinggi ini juga meningkatkan kekhawatiran terkait peran platform dalam mendukung praktik keuangan ilegal. Sanksi terhadap Cryptomus merupakan bagian dari penindakan yang lebih luas terhadap bursa kripto yang tidak beroperasi di bawah pengawasan regulasi yang memadai di Kanada. Sebelumnya, denda juga telah dijatuhkan pada bursa lain, seperti KuCoin, yang didenda C$19,5 juta pada Juli 2024, dan Binance, yang didenda C$6 juta awal tahun ini.
Kepala FINTRAC, Sarah Paquet, menekankan bahwa kasus terhadap Cryptomus menunjukkan bahwa bursa kripto rentan dieksploitasi oleh pelaku kriminal, terutama ketika protokol kepatuhan tidak ditegakkan. Sanksi ini juga menyoroti peningkatan langkah yang diambil Kanada untuk memastikan bahwa sektor cryptocurrency mengikuti praktik regulasi yang sama seperti institusi keuangan konvensional.