Tesla telah melaporkan keuntungan belum terealisasi sebesar $80 juta dari kepemilikan Bitcoin-nya pada kuartal ketiga tahun 2025. Menurut Crypto India, raksasa mobil listrik ini mempertahankan posisinya sebanyak 11.509 BTC, yang bernilai sekitar $1,35 miliar per 30 September 2025. Kinerja kuat perusahaan ini menunjukkan bagaimana cryptocurrency dapat memengaruhi keuangan korporasi besar.
JUST IN: 🇺🇸 Tesla milik Elon Musk membukukan keuntungan belum terealisasi sebesar $80 juta dari Bitcoin pada Q3, mempertahankan simpanan 11.509 BTC ($1,35 miliar). pic.twitter.com/c0JWg5AONj
— Crypto India (@CryptooIndia) 23 Oktober 2025
Tesla tidak membeli atau menjual Bitcoin apa pun pada Q3. Sebaliknya, kenaikan harga Bitcoin memungkinkan perusahaan membukukan keuntungan sebesar $80 juta. Berdasarkan aturan akuntansi saat ini dari Financial Accounting Standards Board (FASB), Tesla harus menandai aset digitalnya ke nilai pasar setiap kuartal. Ini berarti perusahaan mengakui perubahan harga Bitcoin sebagai keuntungan atau kerugian pada laporan keuangannya.
Keuntungan ini menyoroti bagaimana Bitcoin dapat dengan cepat memengaruhi hasil kuartalan sebuah perusahaan. Meskipun perusahaan tidak menjual kepemilikannya, kenaikan harga meningkatkan pendapatan yang dilaporkan.
Tesla juga melaporkan angka keuangan yang kuat pada Q3. Perusahaan memperoleh pendapatan sebesar $28,1 miliar, melampaui ekspektasi Wall Street sebesar $26,36 miliar. Namun, laba per saham (EPS) yang disesuaikan Tesla tercatat sebesar $0,50, sedikit di bawah ekspektasi sebesar $0,54.
Perusahaan juga mencatat EBITDA yang disesuaikan sebesar $4,3 miliar. Pada akhir kuartal, Tesla memegang kas dan setara kas sebesar $41,6 miliar. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun keuntungan dari operasi inti sedikit di bawah ekspektasi, Tesla tetap mempertahankan posisi keuangan yang solid.
Keputusan Tesla untuk menyimpan Bitcoin menunjukkan kepercayaan pada nilai jangka panjang cryptocurrency tersebut. Perusahaan percaya bahwa Bitcoin dapat bertindak sebagai penyimpan nilai di samping cadangan kas. Keuntungan $80 juta menunjukkan bagaimana pergerakan harga dapat memengaruhi keuangan Tesla tanpa menjual satu koin pun.
Elon Musk selalu menunjukkan minat pada cryptocurrency. Tesla pertama kali membeli Bitcoin pada tahun 2021, dan kepemilikan yang terus berlanjut menunjukkan keyakinan pada potensi aset tersebut.
Hasil Q3 Tesla menunjukkan hubungan yang semakin erat antara perusahaan tradisional dan aset digital. Bitcoin kini bukan hanya investasi berisiko, tetapi juga bagian dari manajemen kas perusahaan untuk perusahaan besar.
Investor dan analis mengamati Tesla dengan cermat. Fluktuasi harga Bitcoin dapat sangat memengaruhi hasil kuartalan Tesla. Hal ini menambah risiko sekaligus peluang pada kinerja keuangan perusahaan.
Jika Bitcoin terus naik, Tesla mungkin akan melihat keuntungan yang lebih besar pada kuartal-kuartal mendatang. Pada saat yang sama, penurunan harga dapat mengurangi keuntungan yang dilaporkan. Investor sebaiknya mempertimbangkan strategi cryptocurrency Tesla di samping bisnis inti kendaraan listrik dan produk energinya.
Dari keuntungan Bitcoin hingga pertumbuhan pendapatan yang kuat, keuntungan Bitcoin Tesla pada Q3 menunjukkan bagaimana aset digital menjadi bagian penting dari keuangan korporasi. Perusahaan ini terus menjadi contoh bagaimana perusahaan besar lain dapat mendekati cryptocurrency di tahun-tahun mendatang.