Didorong oleh antusiasme Wall Street dan masuknya modal institusional secara besar-besaran, bitcoin tampak lebih kuat dari sebelumnya. Namun, di balik kepercayaan yang ditampilkan ini, sebuah peringatan mengganggu euforia pasar. Tom Lee, presiden BitMine, mengingatkan bahwa crypto terkemuka di dunia tetap rentan. Menurutnya, bitcoin masih bisa jatuh hingga 50%, meskipun adopsinya terus meningkat. Sebuah peringatan yang secara brutal membawa investor kembali pada realitas sebuah aset yang menjanjikan sekaligus tak terduga.
Sementara ETF Bitcoin telah mencatat rebound, Tom Lee, sosok terkemuka di sektor ini, mengungkapkan kekhawatirannya dalam sebuah wawancara terbaru dengan pengusaha crypto Anthony Pompliano.
Meskipun popularitas bitcoin sedang melonjak, terutama dengan hadirnya produk keuangan seperti ETF Bitcoin, Lee tetap yakin bahwa crypto ini belum lepas dari sifat volatilnya. Ia menyoroti beberapa poin kunci yang mendasari posisinya:
Terlepas dari meningkatnya minat institusional dan pergeseran menuju kerangka yang lebih terstruktur, Lee menekankan bahwa bitcoin tetap memiliki karakter yang tidak stabil, mengikuti dinamika yang mirip dengan pasar saham tradisional. Analisis ini menyoroti sulitnya lepas dari volatilitas, bahkan di pasar yang semakin terinstitusionalisasi.
Namun, di balik kehati-hatian, Tom Lee tetap mempertahankan pandangan optimis untuk masa depan bitcoin. Meskipun sadar akan risiko koreksi yang parah, ia tetap pada proyeksi harga jangka panjangnya, berkisar antara $200.000 hingga $250.000 pada akhir tahun.
Ia menganggap bahwa bahkan penurunan 50% dari level tersebut tidak akan menjadi bencana dan bisa membawa harga bitcoin ke sekitar $125.000, level yang mendekati rekor tertingginya sebelumnya.
“Koreksi 50% akan membawa bitcoin kembali ke level puncak tahun 2024”, jelasnya, mengisyaratkan bahwa crypto ini mungkin akan melalui fase volatilitas yang intens, namun dengan prospek pemulihan jangka panjang.
Pertanyaannya kemudian muncul apakah evolusi ini dapat terwujud dalam konteks ekonomi global yang tidak pasti dan dengan regulasi yang semakin hadir. Analis lain, seperti Peter Brandt, memperkirakan bahwa bitcoin mungkin mengalami periode serupa dengan pasar tradisional lain yang pernah mengalami penurunan 50% di masa lalu.
Skenario koreksi ini, meskipun berpotensi mengkhawatirkan, tidak serta-merta akan menghalangi rebound jangka panjang, asalkan infrastruktur pasar crypto terus diperkuat. Namun, ketidakpastian ekonomi dan tantangan regulasi juga bisa memainkan peran penting dalam arah yang akan diambil bitcoin dalam beberapa tahun mendatang.
Bitcoin tetap, bagaimanapun juga, merupakan mata uang yang dinamis dan volatil, di mana lintasan jangka panjangnya akan bergantung pada banyak faktor: adopsi institusional, perkembangan regulasi, dan kemampuan pasar beradaptasi dengan siklus ekonomi. Meskipun proyeksi Tom Lee tampak menjanjikan masa depan yang cerah meski ada kemungkinan penurunan jangka pendek, tantangannya terletak pada kemampuan bitcoin untuk menstabilkan diri dan menegaskan diri sebagai aset cadangan yang andal, di luar fluktuasi kuat yang mungkin masih mewarnai perjalanannya.