Minggu ini akan penuh aksi, dengan beberapa peristiwa ekonomi AS yang dijadwalkan dan berpotensi memengaruhi portofolio para trader dan investor.
Hal ini terjadi di tengah penutupan pemerintahan AS yang sedang berlangsung, dengan blackout data mendekati 30 hari.
Trader dapat melindungi portofolio mereka dengan memantau peristiwa ekonomi AS berikut minggu ini.
Peristiwa Ekonomi AS Minggu Ini. Sumber: Ini mungkin merupakan peristiwa ekonomi AS terpenting minggu ini. Dijadwalkan pada hari Rabu, lima hari setelah rilis CPI September.
Pada 29 Oktober, Federal Open Market Committee (FOMC) akan mengumumkan keputusan suku bunganya, menjelaskan apakah The Fed akan mempertahankan suku bunga atau memberi sinyal pemotongan di masa depan.
Keputusan ini sangat penting, karena berpotensi memengaruhi likuiditas, selera risiko, dan perilaku perdagangan di seluruh pasar.
Menurut data pada CME FedWatch Tool, para pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 96,7% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 bps lagi menjadi 4,00% pada pertemuan FOMC hari Rabu.
Probabilitas Pemotongan Suku Bunga. Sumber: Walaupun keputusan suku bunga FOMC sangat penting, perhatian lebih besar bisa tertuju pada dots plot dan nada Ketua The Fed Jerome Powell setelah rilis data. Powell akan mengadakan konferensi pers setengah jam setelah rilis data FOMC.
Oleh karena itu, pasar akan mencermati pidato Powell untuk mencari petunjuk tentang prospek kebijakan The Fed ke depan, dengan sentimen dovish atau hawkish yang diperkirakan akan memengaruhi sentimen investor.
Sementara itu, pernyataan terbaru Powell di sebuah konferensi bisnis patut dicatat. Ia mengatakan bahwa upaya bank sentral untuk mengurangi kepemilikan obligasi, yang dikenal sebagai quantitative tightening (QT), sudah mendekati akhir.
Powell juga mengindikasikan bahwa The Fed mendekati titik di mana mereka akan menghentikan pengurangan neraca ketika cadangan bank “sedikit di atas tingkat yang kami anggap konsisten dengan kondisi cadangan yang cukup.”
Namun, meskipun ada antisipasi, penutupan pemerintahan yang sedang berlangsung terus membebani ekspektasi.
Selain masalah terkait suku bunga, trader dan investor juga harus memantau data klaim pengangguran awal, yang dijadwalkan pada hari Kamis. Hal ini menjadi perhatian karena pasar tenaga kerja AS kini menjadi faktor makro penting untuk Bitcoin.
Peristiwa ekonomi AS ini menentukan jumlah warga AS yang mengajukan asuransi pengangguran untuk pertama kalinya minggu lalu. Data ini akan memberikan wawasan tentang kekuatan pasar tenaga kerja AS.
Menurut Kobeissi Letter, klaim pengangguran awal yang diajukan oleh pekerja federal melonjak +121% week-over-week, mencapai 7.244 pada pekan yang berakhir 11 Oktober. Ini adalah yang tertinggi sejak penutupan pemerintahan tahun 2019.
Sementara Departemen Tenaga Kerja telah menghentikan laporan mingguannya, data di tingkat negara bagian masih tersedia. Jumlah pegawai federal yang mengajukan pengangguran melonjak +1.200% sejak penutupan dimulai pada 1 Oktober.
Selain itu, klaim lanjutan naik +9% dari minggu sebelumnya, menjadi 9.430, tertinggi dalam 3,5 tahun.
Terakhir, peristiwa ekonomi AS lain yang perlu diperhatikan adalah PCE (Personal Consumption Expenditure) bulan September. Pada Agustus, inflasi PCE AS naik pada tingkat tahunan 2,7%, lebih cepat dari Juli namun sesuai ekspektasi.
Analis memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Oktober di tengah inflasi yang masih tinggi, dengan PCE masih di atas target.
Aset berisiko tradisional dan mata uang digital merespons dengan cepat terhadap peristiwa ekonomi AS, terutama perubahan kebijakan moneter.
Ketika The Fed menaikkan suku bunga, biasanya hal ini menekan aset spekulatif. Namun, prospek pemotongan suku bunga dapat meningkatkan sentimen karena biaya pinjaman turun dan likuiditas bertambah.
Trader kripto sering memantau faktor-faktor ini, menyesuaikan posisi berdasarkan panduan terbaru dan angka inflasi.
Performa Harga Bitcoin (BTC). Sumber: Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di harga $115.553, naik hampir 4% dalam 24 jam terakhir.