Tiongkok sedang memperkuat sistem pembayaran lintas batasnya dalam upaya untuk meningkatkan peran yuan dalam keuangan global.
Cross-Border Interbank Payment System (CIPS) milik People’s Bank of China (PBC) kini terhubung dengan lebih dari 1.700 institusi di 189 negara, memproses 175 triliun yuan ($24,55 triliun) tahun lalu, menurut laporan media milik negara Global Times.
Angka tersebut menunjukkan lonjakan 43% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi CIPS tumbuh 40,3% setiap tahun sejak 2021.
PBC telah mengintegrasikan CIPS dengan digital yuan dan memperluas cabang bank di luar negeri, dan pada bulan Juni, Tiongkok dan Hong Kong menghubungkan sistem pembayaran cepat mereka untuk memperlancar remitansi lintas batas.
Pembayaran seluler masuk juga meningkat menurut Global Times, dengan 10 juta pengguna asing pada paruh pertama 2025 dan transaksi naik 162%.
Tiongkok memimpin aliansi ekonomi BRICS dan upayanya untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran independen seperti CIPS, yang telah menandatangani perjanjian penyelesaian dengan lebih dari 40 negara untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan melawan sanksi.
BRICS juga sedang mengembangkan inisiatif pembayaran lintas batasnya sendiri, termasuk sistem BRICS Pay dan BRICS Cross-Border Payment Initiative (BCBPI), yang bertujuan untuk memfasilitasi penyelesaian dalam mata uang lokal di antara negara-negara anggota.
Upaya-upaya ini beroperasi secara terpisah dari CIPS milik Tiongkok, meskipun terdapat beberapa tumpang tindih dalam mendorong kemandirian dari dolar.
Generated Image: Midjourney