Bank Sentral Malaysia merilis peta jalan tiga tahun untuk menguji proyek tokenisasi aset.
Pada tanggal 1 November, Bank Sentral Malaysia (Bank Negara Malaysia, BNM) mengumumkan peta jalan selama tiga tahun, yang berencana untuk melakukan proyek percontohan tokenisasi aset dalam sistem keuangan. Rencana ini akan memulai beberapa proyek proof-of-concept (POC) dan proyek percontohan nyata melalui Digital Asset Innovation Hub (DAIH) yang didirikan awal tahun ini. Konten inti dari peta jalan ini mencakup pembentukan Asset Tokenization Industry Working Group (IWG), yang dipimpin bersama oleh bank sentral dan Securities Commission (SC), bertanggung jawab untuk mendorong eksplorasi industri, berbagi pengetahuan, dan koordinasi regulasi. Proyek percontohan awal akan fokus pada skenario aplikasi dengan nilai ekonomi yang jelas, seperti pembiayaan rantai pasokan untuk memperluas akses kredit bagi usaha kecil dan menengah, manajemen likuiditas yang ditokenisasi untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian, serta aplikasi patuh untuk secara otomatis mengeksekusi transaksi keuangan Islam. BNM juga berencana untuk mempelajari solusi deposit dan stablecoin yang ditokenisasi dengan harga dalam Ringgit untuk memastikan konsistensi mata uang dan meningkatkan efisiensi penyelesaian digital, serta mengeksplorasi integrasi dengan central bank digital currencies (CBDC) grosir. Proyek ini bertujuan untuk memodernisasi infrastruktur keuangan secara sinkron dengan lembaga regulasi Asia seperti Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Hong Kong Monetary Authority (HKMA).
