Dua belas tahun hidup di dunia kripto: Dari untung besar hingga likuidasi dan bangkit kembali, 12 pelajaran berharga yang saya pelajari

Selama dua belas tahun di pasar kripto,

Saya telah mengalami seluruh siklus: pernah untung, pernah rugi, lalu untung kembali.

Setiap putaran membuat saya semakin sadar—beberapa pelajaran masih terasa sakit hingga kini, beberapa pengalaman justru membuat saya bertahan.

Berikut adalah kebenaran yang saya dapatkan setelah dua belas tahun.

1. Lonjakan pertama hampir tidak pernah menjadi puncak

Pada tahun 2013, saya menerima gaji bitcoin pertama saya.

Beberapa bulan kemudian harganya naik dua kali lipat, saya langsung menjualnya, merasa seperti seorang jenius.

Empat tahun kemudian, harganya naik 10 kali lipat.

Kesabaran selalu menghasilkan lebih banyak daripada kepanikan.

2. Kepercayaan tidak sama dengan keamanan

Pada tahun 2017, saya bertemu seorang trader di sebuah grup.

Kami berbagi sinyal, bertaruh bersama, hingga suatu hari—dia menghilang bersama 12.000 dolar AS milik saya.

Di dunia kripto, jangan pernah menganggap kepercayaan sebagai hal yang pasti. Verifikasi selalu didahulukan daripada percaya.

3. Setelah untung, yang paling berbahaya adalah keserakahan

Tahun itu saya mendapat enam digit dari altcoin, rasa percaya diri melambung tinggi.

Lalu saya all-in mengejar puncak $XRP, dan hanya bisa melihat harganya anjlok 90%.

“Take profit” berarti keluar dari pasar, bukan pindah ke koin lain untuk berjudi lagi.

4. Stabil tidak berarti aman

Anchor menjanjikan “imbal hasil stabil” 20%, saya menarik dana di detik terakhir.

Seminggu kemudian UST runtuh.

Jika imbal hasilnya terlalu tinggi untuk masuk akal, berarti kamulah yang sedang dieksploitasi.

5. “Platform aman” seringkali yang pertama tumbang

Setelah Luna, saya percaya pada FTX—merek besar, reputasi bagus, UI menarik.

Saat penarikan tertunda, saya langsung menarik dana.

Keesokan harinya, semua akun dibekukan.

Jika merasa ada yang tidak beres, segera bertindak. Jangan tunggu “konfirmasi”.

6. Multi-chain ≠ lebih aman

Saya pikir dengan menyebar aset di berbagai chain dan wallet, saya bisa menghindari risiko.

Sampai suatu saat terjadi bug di Slope, semua aset saya lenyap dalam semalam.

Diversifikasi memang mengurangi risiko, tapi satu titik lemah bisa menghancurkan semuanya.

7. Bear market adalah titik awal sebuah brand

Setelah rugi lagi, saya berhenti mengejar sinyal, mulai menulis pemikiran dan rangkuman nyata.

Tak disangka, orang-orang mulai memperhatikan dan merasakan hal yang sama.

Mereka yang diam di bear market, seringkali menjadi pemimpin di siklus berikutnya.

8. Setiap bull market punya caranya sendiri

Liquidity mining (LP farming) pernah membuat saya untung besar setiap hari,

Tapi ketika traffic habis dan imbal hasil anjlok, saya terjebak di model yang sudah usang.

Pasar selalu berubah, hanya yang bisa beradaptasi yang bisa bertahan.

9. Tren panas tidak pernah mati, hanya menjadi matang

Saya terlalu cepat menjual posisi narasi AI, hanya karena bosan melihat hype di Twitter.

Ternyata harganya naik 10 kali lipat lagi.

Kadang “menahan” lebih menguntungkan daripada “keluar dengan cerdas”.

10. “Diversifikasi” di pasar kripto hanyalah ilusi

Saya pikir dengan memegang ETH, SOL, AVAX, dan NFT saya bisa menyeimbangkan risiko.

Ternyata seluruh pasar anjlok bersamaan.

Korelasi aset kripto mendekati 1—diversifikasi sejati harus lintas bidang.

11. Emosi adalah musuh terbesar investor

Setelah kehilangan enam digit, saya memilih untuk rehat beberapa bulan.

Menenangkan diri, evaluasi ulang, membangun disiplin kembali.

Saat kembali, saya trading lebih sedikit, hasil lebih stabil.

Manajemen emosi bukan sekadar teknik, tapi syarat utama untuk bertahan.

12. Kamu tidak akan pernah “menguasai” pasar kripto

Bahkan sekarang, saya masih bisa melakukan kesalahan.

Bedanya: saya bisa cut loss lebih cepat, melindungi modal lebih baik.

Di pasar ini, kemenangan milik mereka yang bisa bertahan paling lama.

Kesimpulan:

Setelah dua belas tahun saya sadar, pasar kripto tidak pernah memberi hadiah pada orang yang sempurna, hanya pada mereka yang bisa bertahan sampai akhir.

Kamu tidak perlu memprediksi segalanya, juga tidak harus selalu benar—

Kamu hanya perlu terus maju meski salah, dan menjaga modal di tengah badai.

Pada akhirnya, pemenang sejati di kripto bukanlah yang paling pintar, melainkan yang masih bertahan hingga akhir.