- Strategi Fintech 2030 dari HKMA memperkenalkan kerangka kerja “DART” untuk memodernisasi lanskap fintech Hong Kong.
- Inisiatif inti meliputi integrasi AI, tokenisasi RWA, dan sistem keamanan siber yang tahan terhadap komputasi kuantum.
- Project Ensemble dan e-HKD akan mendorong transaksi berbasis blockchain dan inovasi pembayaran lintas negara.
Hong Kong Monetary Authority (HKMA) memperkenalkan strategi “Fintech 2030” selama Hong Kong FinTech Week 2025. Rencana baru ini menguraikan peta jalan komprehensif untuk memperkuat posisi kota tersebut dalam pengembangan fintech global. Menandai satu dekade acara ini, HKMA dan InvestHK memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempresentasikan arah baru bagi masa depan keuangan digital Hong Kong. Pengumuman ini berfokus pada pembangunan stabilitas jangka panjang, keamanan, dan kolaborasi lintas negara dalam teknologi keuangan.
Empat Pilar di Bawah Kerangka DART
HKMA menyusun inisiatif “Fintech 2030” di bawah empat pilar utama yang dikenal sebagai “DART.” Setiap pilar mencakup program-program terarah yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan fintech Hong Kong dan mendukung modernisasi sektor keuangan yang berkelanjutan.
Pilar pertama, Infrastruktur Data dan Pembayaran, bertujuan untuk membangun sistem yang dapat diskalakan untuk pertukaran data dan konektivitas pembayaran lintas negara. Infrastruktur ini akan memungkinkan bank dan perusahaan untuk mengakses aliran data yang aman, meningkatkan proses pembiayaan perdagangan, dan memungkinkan pengiriman uang lintas negara yang lebih lancar.
Pilar kedua, Strategi AI², berfokus pada adopsi kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dalam sistem keuangan. HKMA berencana untuk mengembangkan infrastruktur AI bersama dan menciptakan model keuangan khusus bekerja sama dengan institusi lokal dan internasional. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan, personalisasi, dan transparansi sekaligus menjaga akuntabilitas publik yang kuat dalam operasi keuangan otomatis.
Memperkuat Ketahanan Siber dan Kuantum
Area fokus ketiga adalah Ketahanan dalam Bisnis, Teknologi, dan Sistem Kuantum. HKMA memperkenalkan kerangka sertifikasi keamanan siber yang disesuaikan untuk perusahaan fintech dan sistem deteksi dini untuk potensi ancaman.
Untuk mempersiapkan masa depan komputasi kuantum, otoritas juga bermaksud untuk mendorong pengembangan kriptografi pasca-kuantum dan jaringan yang tahan terhadap komputasi kuantum yang dapat mengamankan layanan keuangan dari risiko yang terus berkembang. Pilar keempat berpusat pada Tokenisasi Keuangan, dengan penekanan pada tokenisasi real-world asset (RWA). HKMA akan terus menerbitkan obligasi pemerintah yang ditokenisasi dan mengeksplorasi surat berharga Dana Pertukaran yang ditokenisasi.
Penyelesaian untuk aset-aset ini akan mengandalkan teknologi blockchain menggunakan e-HKD, deposito yang ditokenisasi, dan stablecoin yang diatur. Melalui Project Ensemble, HKMA akan melakukan uji coba transaksi blockchain bernilai nyata dan membina kemitraan untuk memperluas kasus penggunaan tokenisasi. Mr. Eddie Yue, Chief Executive HKMA, mengatakan kolaborasi antara sektor publik dan swasta tetap menjadi kunci saat Hong Kong bergerak menuju 2030.