Dalam sebulan terakhir, pemegang jangka panjang bitcoin secara belum pernah terjadi sebelumnya telah menjual sekitar 400.000 BTC, senilai lebih dari 40 miliar dolar AS, menjadi pendorong utama koreksi pasar yang mendalam kali ini.
Di bawah tekanan ganda dari pengetatan likuiditas makro yang berkelanjutan dan aksi jual terpusat oleh whale di tingkat mikro, pasar kripto sedang mengalami ujian berat. Artikel ini akan mengupas secara mendalam kebenaran di balik gelombang aksi jual ini, menguraikan faktor makro dan mikro yang mendasarinya, serta mengambil pelajaran dari siklus historis untuk mencoba mencari sinyal dasar dari penurunan pasar kali ini.
 I. Whale Terungkap: Kebenaran di Balik Penjualan 400.000 BTC
Saat pasar masih menebak-nebak penyebab penurunan, data on-chain telah menunjukkan arah: kali ini bukan aksi jual panik dari investor ritel, melainkan aksi kolektif dari pemegang jangka panjang.
1. Skala Penjualan yang Diungkapkan Data
Berdasarkan data yang dirilis oleh analis CryptoQuant, Maartunn,
● Dalam 30 hari terakhir, kepemilikan bitcoin pemegang jangka panjang (LTH) bersih berkurang 405.000 BTC. Berdasarkan harga rata-rata selama periode tersebut, nilai total bitcoin yang dijual ini melebihi 40 miliar dolar AS.
● Ini bukan peristiwa terisolasi. Sejak awal September 2025, kelompok ini sudah mulai mengurangi kepemilikan, dengan penurunan bersih mingguan mencapai 241.000 BTC pada saat itu.
● Lembaga riset 10x Research lebih lanjut menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, pemegang awal telah menjual secara kumulatif sekitar 500.000 BTC.
2. Siapa Itu “Pemegang Jangka Panjang”?
Dalam analisis on-chain, “pemegang jangka panjang” secara jelas didefinisikan sebagai alamat yang memegang bitcoin lebih dari 155 hari. Mereka adalah kelompok paling teguh di pasar, biasanya dianggap sebagai “penyeimbang” pasar. Ketika kelompok ini mulai bertindak secara kolektif dalam skala besar, biasanya menandakan kemungkinan perubahan tren pasar yang signifikan.
 3. Pergantian Modal Lama dan Baru
Analis blockchain @EmberCN di platform X menyatakan: “Ini lebih seperti pergantian modal lama dan baru, bukan pelarian panik.” Pemegang awal dengan biaya rendah memilih merealisasikan keuntungan setelah mengalami kenaikan besar, mengunci profit. Sementara itu, chip yang mereka jual diambil alih oleh dana institusi baru (terutama melalui bitcoin spot ETF) yang masuk ke pasar.
4. Kasus Whale Spesifik Muncul ke Permukaan
Selain aksi kolektif pemegang jangka panjang, pergerakan beberapa “whale kuno” secara individual memberikan dampak besar pada sentimen pasar.
 ● Kasus paling khas adalah, seorang whale yang memegang bitcoin lebih dari 14 tahun, dengan bantuan Galaxy Digital, pada akhir Juli 2025 menjual sekaligus 80.000 BTC. Transaksi ini sebagian dilakukan melalui bursa, sebagian melalui OTC.
Menurut sumber yang mengetahui, penjualan ini merupakan bagian dari “strategi warisan” klien, bertujuan menghindari pajak warisan yang tinggi di Amerika Serikat. Pengungkapan berita ini memicu kekhawatiran pasar akan keluarnya pemegang lama secara massal.
II. Penyebab Penurunan: Tekanan Ganda Makro dan Mikro
Penurunan pasar kali ini adalah hasil dari kombinasi lingkungan makro dan struktur internal pasar, membentuk “double kill” khas ala Davis.
1. Latar Belakang Makro: Gelombang Likuiditas Mulai Surut
● Kebijakan moneter Federal Reserve adalah faktor inti. Untuk mengatasi inflasi tinggi yang berkelanjutan, The Fed telah beralih dari “jeda kenaikan suku bunga” di awal 2025 menjadi “membahas kenaikan suku bunga”, dan terus melakukan pengetatan kuantitatif. Ini secara langsung menyedot likuiditas dari pasar modal global, dengan aset berisiko menjadi korban utama.
● “Hanya ketika air surut, Anda tahu siapa yang berenang telanjang.” Kutipan Warren Buffett ini sangat menggambarkan situasi pasar saat ini. Indeks dolar AS menguat karena data ekonomi AS yang solid, menyebabkan modal kembali dari aset berisiko seperti kripto ke AS.
● Risiko geopolitik juga tidak bisa diabaikan. Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang meningkat dan ketidakpastian lainnya meningkatkan sentimen risk-off di pasar, investor lebih memilih memegang aset aman seperti kas.
2. Penyebab Mikro: Aksi Jual Whale dan Likuidasi Leverage
Di dalam pasar, efek demonstrasi whale dan reaksi berantai dari posisi leverage tinggi membentuk lingkaran setan.
● Selain aksi kolektif pemegang jangka panjang yang disebutkan sebelumnya, perdagangan leverage tinggi berperan sebagai “akselerator” selama penurunan. Menurut data dari platform pemantauan on-chain seperti Lookonchain, beberapa alamat whale yang dikenal dengan “win rate tinggi” mengalami kerugian besar dalam perdagangan baru-baru ini.
● Contohnya, whale dengan alamat “0xc2a3…” dilikuidasi karena long dengan leverage 40x, kehilangan 6,3 juta dolar AS. Likuidasi berantai seperti ini memperparah tekanan jual di pasar, membentuk spiral kematian “penurunan-likuidasi-penurunan lebih lanjut”.
III. Pola Historis: Apakah Siklus Sedang Diubah?
Pasar kripto dikenal dengan istilah “siklus empat tahun”, namun siklus kali ini terasa jauh lebih kompleks karena perubahan strukturalnya.
 Sumber: AiCoin
 1. Pelajaran dari Siklus Historis
Melihat ke belakang, setiap siklus memiliki faktor pendorong dan penyebab akhir yang unik.
● Siklus 2013-2016 dipicu oleh krisis Siprus, lalu runtuh karena kebangkrutan bursa Mt.Gox;
● Siklus 2016-2019 didorong oleh demam ICO hingga puncaknya, lalu masuk bear market karena tekanan regulasi;
● Siklus 2019-2022 mencetak rekor tertinggi di tengah “banjir likuiditas” bank sentral global, lalu anjlok akibat kenaikan suku bunga agresif The Fed dan kejatuhan LUNA/FTX.
2. Perbedaan Fundamental Siklus Kali Ini
Perbedaan utama siklus kali ini adalah: institusi menjadi kekuatan utama melalui ETF. Masuknya raksasa keuangan tradisional seperti BlackRock dan Fidelity mengubah pola lama yang didorong oleh investor ritel dan narasi halving.
● Jacob Smyth, managing partner dari crypto fund APE Capital, mengatakan: “Kita sedang menyaksikan perubahan fundamental struktur pasar. Skenario ‘siklus empat tahun’ tradisional mungkin telah diubah, bitcoin sedang bertransisi dari aset pinggiran ke aset utama dalam portofolio.”
IV. Mencari Dasar: Empat Sinyal Utama Pasar Menyentuh Dasar
Meski tidak bisa memprediksi dasar absolut, kita dapat menilai apakah pasar telah memasuki zona dasar melalui beberapa indikator berikut.
1. Likuiditas Makro Muncul “Dasar Kebijakan”
● Amati dengan seksama arah kebijakan moneter The Fed. Sinyal kunci meliputi: The Fed resmi menghentikan pengetatan kuantitatif (QT), serta pemerintah AS melanjutkan belanja fiskal setelah shutdown berakhir. Ini akan menjadi katalisator paling langsung bagi rebound pasar. Saat ini, QT The Fed telah melambat drastis, neraca keuangan telah turun ke tepi target. Setiap perubahan dovish bisa menjadi pemicu rebound pasar.
2. Fundamental On-chain: Pasokan Stablecoin Sebagai Indikator Awal
● Sejarah menunjukkan, ketika pasokan stablecoin utama (seperti USDT, USDC) kembali tumbuh stabil, berarti pasar memiliki “amunisi” cukup untuk masuk. Data dari CryptoQuant menunjukkan, meski pasar turun, pasokan stablecoin tetap naik. Inilah harapan bahwa pasar masih punya daya tahan.
3. Sentimen Pasar Mencapai “Ketakutan Ekstrem”
● Saat “Fear and Greed Index” terus berada di zona “ketakutan ekstrem”, dan diskusi tentang “akhir bull market” mendominasi media dan komunitas, biasanya berarti sentimen pasar sudah terlalu pesimis, dasar sedang terbentuk.
4. Tekanan Jual Pemegang Jangka Panjang Melambat
● Saat data on-chain menunjukkan laju penjualan LTH melambat secara signifikan atau bahkan berhenti, dan mulai akumulasi kembali, itu adalah sinyal positif yang kuat. Saat ini, penjualan masih berlanjut namun kecepatannya menurun, perlu terus diamati.
V. Pandangan Pasar dan Prospek Masa Depan
● Kepala Strategi Quantum Capital, Li Ming berpendapat: “Ini bukan akhir siklus, melainkan pergantian siklus. Transfer chip dari LTH ke ETF adalah proses penguatan fondasi pasar. Begitu tekanan makro mereda, kenaikan baru yang didorong dana institusi akan lebih sehat.”
● Analis ByteTree, Sarah Chen mengatakan: “Data menunjukkan, meski harga turun, pasokan stablecoin masih perlahan meningkat, ini berarti dana luar belum sepenuhnya keluar, hanya menunggu waktu. Risiko sebenarnya adalah jika terjadi pengetatan makro yang di luar ekspektasi.”
● Pengamat whale anonim WhaleWatcher memperingatkan: “Whale yang menjual 80.000 BTC itu hanya permulaan. Saya memantau beberapa ‘alamat kuno’ yang baru-baru ini mulai bergerak secara ringan. Jika mereka bertindak bersama, dasar pasar bisa lebih dalam dari yang dibayangkan.”
● Sentimen pasar saat ini sedang beralih dari wait and see ke panik, investor umumnya khawatir akan ketidakpastian makro dan potensi aksi jual whale lebih lanjut, FOMO (fear of missing out) sudah benar-benar hilang.
● Bagi investor, pada tahap saat ini, dibandingkan memprediksi harga, yang lebih penting adalah memantau evolusi sinyal-sinyal kunci di atas dan melakukan manajemen risiko dengan baik. Sejarah mengajarkan kita, setiap kali terjadi perpindahan chip besar-besaran, biasanya menjadi fondasi kuat untuk bull market berikutnya—hanya saja kali ini, yang mengambil alih bukan lagi investor ritel, melainkan BlackRock dan Fidelity.