Jinse Finance melaporkan bahwa pada konferensi SmartCon di New York, para eksekutif dari Citi, Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) Amerika Serikat, dan Taurus menyatakan bahwa kolateral tokenisasi lintas aset telah diuji dan diterapkan di berbagai wilayah di seluruh dunia, namun sistem regulasi masih tertinggal dari perkembangan teknologi. Ryan Rugg, Kepala Aset Digital Citi, menunjukkan bahwa sistem "Citi Token Services" milik mereka telah diluncurkan, mendukung transaksi nyata seperti pembayaran rantai pasokan dan penyelesaian pasar modal, dengan volume transaksi mencapai miliaran dolar AS. Namun, karena kurangnya standar hukum yang seragam di berbagai yurisdiksi, ekspansi global berjalan lambat. Nadine Chakar, Kepala Aset Digital DTCC, menyatakan bahwa "Great Collateral Experiment" baru-baru ini telah memverifikasi bahwa obligasi pemerintah, saham, dan reksa dana pasar uang yang ditokenisasi dapat digunakan sebagai kolateral lintas zona waktu, namun hambatan sebenarnya terletak pada eksekusi hukum dan kepercayaan pasar, bukan pada teknologi itu sendiri. Lamine Brahimi, Co-founder Taurus, menyerukan agar Amerika Serikat meniru Swiss dengan menetapkan kerangka hukum dan teknologi nasional yang seragam untuk aset tokenisasi, jika tidak, sistem keuangan akan menghadapi fragmentasi dan risiko kepatuhan.