Penulis artikel ini: Ebunker Co-foudner 0xTodd Artikel ini telah mendapatkan izin untuk diterbitkan ulang 
Sebuah fakta, secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kategori: Fakta objektif (objective) Fakta subjektif (subjective) Fakta “antar subjek” (intersubjective) yang berada di antara keduanya. Contoh: 1. Fakta objektif, misalnya, 1+1=2 ; 2. Fakta subjektif, misalnya, seseorang merasa @0x_todd itu tampan; 3. Fakta “antar subjek”, agak abstrak, berasal dari “konsensus sosial”, misalnya: ChatGPT adalah salah satu pemimpin AI saat ini. Fakta “antar subjek” tidak sekuat fakta objektif, juga tidak sebebas fakta subjektif. Ini adalah fakta antar subjek—dalam bahasa sederhana—ini adalah konsensus masyarakat, meskipun mungkin bukan kebenaran. Jika kita bawa ke dunia Crypto, berikut beberapa contoh: 1. Fakta objektif, misalnya, kode yang dijalankan oleh EVM, jika menjalankan suatu fungsi, pasti akan menghasilkan hasil tertentu. 2. Fakta subjektif, misalnya, sebuah tweet, saya merasa @eigenlayer memberikan proporsi yang terlalu sedikit kepada pemegang awal; 3. Fakta “antar subjek”, juga berasal dari “konsensus sosial”, misalnya, Bitcoin adalah pemimpin crypto; atau sebuah node melakukan kecurangan karena menyembunyikan beberapa data. Saat ini, semua orang tahu apa itu Re-staking: Menggunakan ETH sebagai jaminan, untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan verifikasi; 1. Jika verifikasi berhasil, maka mendapatkan komisi; 2. Jika gagal, maka jaminan akan dipotong. Namun, bagaimana menilai apakah kamu benar-benar gagal atau berhasil? Siapa yang memotong jaminan? Ini adalah masalah yang sulit. Verifikasi “fakta objektif” masih mudah, ada standar penilaian yang sangat jelas. Misalnya apakah sebuah smart contract berhasil dijalankan, ini mudah ditangani. Untuk verifikasi fakta objektif, menggunakan $ETH sebagai jaminan tidak masalah. Namun, untuk verifikasi “fakta antar subjek” menjadi rumit, karena standar penilaiannya tidak begitu jelas. Dalam situasi ini, apakah kamu masih berani menggunakan $ETH sebagai jaminan? Tentu saja tidak. Jadi, Eigenlayer berpendapat, untuk semua verifikasi yang melibatkan fakta antar subjek, tidak lagi menggunakan ETH untuk re-staking, melainkan menggunakan token $Eigen. Namun, ini tetap belum menyelesaikan masalah kita tadi. Bagaimana sebenarnya menilai apakah kamu gagal atau berhasil? 1. Mengandalkan suara mayoritas? Ini juga akan menimbulkan “tirani mayoritas”, misalnya para whale bisa bekerja sama untuk menyingkirkan para minoritas. 2. Mengandalkan keputusan komite? Kalau begitu, untuk apa kita masuk ke crypto? Jadi, staking token Eigen akan menggunakan pendekatan ketiga: 3. Mengandalkan fork (percabangan). Jika benar-benar terjadi perbedaan besar terkait suatu “fakta antar subjek”, maka ada langkah terakhir, yaitu fork. Jika kamu (dan orang-orang yang sependapat denganmu) merasa semua orang lain salah, meskipun kamu tidak memegang kursi mayoritas, kamu bisa langsung fork token, lalu menyita milik orang lain. Perhatikan, ini adalah senjata pamungkas terakhir. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan perbedaan besar terkait suatu “fakta antar subjek”?
Contohnya, dulu, Trump gagal terpilih kembali karena selisih sedikit suara, Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46, namun dalam jendela waktu yang singkat, Trump mengklaim bahwa Biden “mencuri” suaranya, dan dialah presiden ke-46 yang sah.
Sebelum masalah ini benar-benar selesai, pasti ada banyak orang yang benar-benar percaya Trump adalah presiden ke-46, dan mereka tidak punya niat jahat secara subjektif, dan kedua belah pihak tidak bisa saling meyakinkan. Eigenlayer berpendapat, solusi terbaik untuk masalah seperti ini: adalah saling fork token, biarkan waktu yang membuktikan segalanya, karena pada akhirnya pasti ada satu pihak yang perlahan kehilangan legitimasi dan mendekati nol. Jadi: 1. Dalam pandangan pendukung Trump (yaitu EIGEN versi Trump), semua jaminan pendukung Biden harus disita; 2. Dalam pandangan pendukung Biden (yaitu EIGEN versi Biden), semua jaminan pendukung Trump harus disita. Hasil akhirnya sudah jelas, Trump dalam pandangan publik bukanlah presiden ke-46, EIGEN versi Trump akhirnya menjadi nol, jadi penyitaan token pendukung Biden tidak masalah, toh semuanya jadi 0. Sebaliknya, Biden dalam pandangan publik adalah presiden ke-46, EIGEN versi Biden menjadi EIGEN versi resmi, token pendukung Trump yang sebelumnya disita juga telah membayar harganya. Inilah masalah yang ingin diselesaikan oleh intersubjective forking. Jadi, semua ini harus menggunakan koin EIGEN, bukan ETH. Fork ETH terlalu sulit, dan juga tidak baik untuk keamanan ETH. Tentu saja, ada juga motif pribadi untuk mengunci token mereka sendiri sebanyak mungkin. Selain itu, ada satu detail kecil lagi, EIGEN menggunakan model dua token. 
Satu adalah token ERC-20 standar, yang tidak akan di-fork, dapat digunakan di bursa atau DeFi. Satu lagi adalah token yang benar-benar digunakan untuk menentukan fakta, jika benar-benar terjadi perbedaan besar, secara teori bisa di-fork tanpa batas. Kedua token ini terisolasi, tetapi memiliki hubungan pemetaan tertentu, jika tertarik bisa membaca whitepaper, tidak dibahas lebih lanjut di sini. Sebagai kesimpulan, Eigenlayer mengabstraksikan jenis fakta baru (intersubjective), yang tidak dapat diselesaikan dengan solusi sebelumnya (ETH Restaking), sehingga mereka mengusulkan solusi baru (Staking dan Slashing berbasis token EIGEN), yaitu menerbitkan token kerja baru $EIGEN.
Ebunker, seorang Ethereum long-termist, selalu mengikuti perkembangan teknologi Ethereum, pembaruan proposal, dan perubahan komunitas, serta berbagi riset dan pandangan tentang bidang utama Ethereum seperti Staking, L2, DeFi, dan lainnya.
Saat ini Ebunker mencakup Ebunker Pool (pool staking Ethereum non-custodial) dan Ebunker Venture (Ethereum maximalist venture capital) dan bisnis lainnya.
