Jakarta, Pintu News – Pasar crypto kembali mengalami tekanan berat setelah kapitalisasi total pasar tergelincir di bawah $3.000.000.000.000. Penurunan tajam ini memicu kepanikan di antara pelaku pasar, terutama karena aset utama seperti Bitcoin , Ethereum , dan Ripple ( XRP ) kompak merosot dalam waktu yang hampir bersamaan.
Volatilitas yang muncul tiba-tiba memicu likuidasi besar-besaran, menghadirkan kembali kekhawatiran tentang lemahnya likuiditas di sektor cryptocurrency pada akhir pekan. Kondisi ini menegaskan bahwa struktur pasar yang sensitif terhadap tekanan jual masih menjadi risiko utama bagi investor institusional maupun ritel.
Bitcoin (BTC) mengalami penurunan drastis hingga berada di sekitar $86.744 atau sekitar Rp1.445.073.000 setelah melemah lebih dari 4 persen dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di kisaran $1.730.000.000.000 atau setara Rp28.889.100.000.000.000, sementara aktivitas perdagangan meningkat selama fase sell-off.
Ethereum (ETH) juga melemah hingga berada di sekitar $2.841 atau Rp47.374.000, memperpanjang koreksi mingguan sebesar 5 persen. Pada saat yang sama, Ripple (XRP) turun ke sekitar $2,06 atau Rp34.380 setelah mencatat penurunan lebih dari 6 persen dalam satu minggu.
Selain tiga aset utama tersebut, sejumlah altcoin besar seperti Binance Coin , Solana (SOL), Dogecoin , dan Cardano juga tertekan. BNB turun ke $835 atau Rp13.915.000 setelah melemah sekitar 4,4 persen dalam sepekan.
Solana (SOL) diperdagangkan mendekati $127 atau Rp2.118.000, mencatat penurunan lebih dari 6 persen dalam tujuh hari. Dogecoin (DOGE) ikut tertekan dengan harga $0,1385 atau sekitar Rp2.310 setelah melemah hampir 7 persen dalam seminggu. Cardano (ADA) turun ke $0,3899 atau sekitar Rp6.500, melemah 6 persen dalam periode yang sama.
Baca juga: 2 Altcoin yang Diprediksi Melemah di Bulan Desember 2025
Data pasar menunjukkan bahwa hampir $400.000.000 atau sekitar Rp6.668.000.000.000 dalam posisi long berleverage terlikuidasi hanya dalam satu jam. Gelombang likuidasi ini terjadi tanpa adanya pemicu berita besar, sehingga menunjukkan bahwa kondisi likuiditas pasar crypto masih sangat rapuh.
Pergerakan seperti ini sering terjadi sepanjang tahun, khususnya pada akhir pekan atau sesi perdagangan yang tipis. Ketika pasar kurang likuid, pergerakan harga kecil dapat berubah menjadi penurunan agresif dalam hitungan menit.
Dalam insiden terbaru, Bitcoin (BTC) anjlok sekitar $4.000 atau Rp66.680.000 hanya dalam beberapa menit akibat urutan likuidasi berantai. Kondisi ini biasa terjadi ketika pasar menghadapi tekanan jual besar sementara order book tidak mampu menampung volume perdagangan.
Ketidakseimbangan antara order jual dan beli mempercepat koreksi dan memperluas dampaknya ke seluruh pasar cryptocurrency. Fenomena ini mempertegas risiko struktural yang telah berulang kali muncul sepanjang tahun 2025.
Baca juga: Prediksi Penurunan Bitcoin (BTC) oleh Peter Schiff: Apakah Desember Akan Suram?
Para analis menyoroti bahwa likuiditas menjadi titik tekanan terbesar di pasar crypto pada periode ini. Aktivitas market maker yang lebih rendah selama akhir pekan membuat order book semakin tipis dan sensitif terhadap tekanan jual.
Ketika tekanan muncul, spread harga melebar dan volatilitas meningkat tajam, menghasilkan pergerakan harga yang ekstrem. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang rawan bagi aset berkapitalisasi besar sekalipun.
Di sisi lain, leverage di pasar futures juga berada mendekati level tertinggi sepanjang masa. Ketika harga mulai bergerak turun, posisi berleverage tinggi dapat terpicu untuk dilikuidasi. Setiap likuidasi menambah tekanan jual baru sehingga menciptakan efek domino yang menyeret harga lebih jauh. Struktur pasar cryptocurrency yang bergantung pada leverage dan likuiditas tipis menjadi kombinasi yang memperburuk kondisi pasar.
Meski penurunan pasar terasa signifikan, para ahli menegaskan bahwa tidak ada faktor fundamental besar yang memicu crash kali ini. Tidak ada pembaruan regulasi negatif, guncangan makroekonomi besar, atau peristiwa khusus industri crypto yang menjadi pemicu.
Penurunan ini lebih mencerminkan “flush likuiditas” yang bersumber dari leverage berlebihan dan kondisi perdagangan yang tipis. Situasi seperti ini sering muncul menjelang akhir pekan ketika volume perdagangan cenderung lebih rendah.
Para analis memperkirakan volatilitas kemungkinan tetap tinggi hingga likuiditas kembali menguat. Meskipun demikian, pasar biasanya menemukan stabilitas setelah fase likuidasi besar mereda. Pola serupa telah terjadi beberapa kali di sepanjang 2025, menegaskan bahwa pasar cryptocurrency masih sangat dipengaruhi oleh variabel teknis seperti likuiditas dan leverage. Tanpa perubahan struktural, pola tekanan seperti ini kemungkinan akan terus berulang.
Penurunan ini dipicu oleh likuiditas pasar yang tipis dan gelombang likuidasi posisi long berleverage, bukan oleh faktor fundamental atau berita negatif tertentu.
Sekitar $400.000.000 atau hampir Rp6,6 triliun posisi long terlikuidasi hanya dalam satu jam, memperparah tekanan jual di pasar.
Ketiga aset tersebut terkena dampak tekanan jual yang sama dari pasar yang sedang tidak likuid, sehingga penurunan harga berlangsung bersamaan.
Tidak ada perkembangan regulasi atau makroekonomi besar yang menjadi pemicu crash, sehingga pergerakan kali ini lebih bersifat teknis.
Volatilitas diperkirakan masih tinggi hingga likuiditas kembali normal, namun stabilisasi biasanya terjadi setelah gelombang likuidasi besar mereda.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini , harga coin xrp hari ini , dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi