Pasar tidak lagi digerakkan oleh fundamental.
Penulis: arndxt
Penerjemah: Chopper, Foreisght News
Jika Anda telah membaca artikel saya sebelumnya tentang dinamika makro, Anda mungkin sudah melihat tanda-tandanya. Dalam artikel ini, saya akan menguraikan kondisi ekonomi saat ini: satu-satunya mesin yang mendorong pertumbuhan GDP hanyalah kecerdasan buatan (AI); semua bidang lain seperti pasar tenaga kerja, keuangan rumah tangga, keterjangkauan, dan akses terhadap aset, semuanya sedang menurun; sementara semua orang menunggu "titik balik siklus", kenyataannya saat ini tidak ada yang namanya "siklus".
Kenyataannya adalah:
Jangan salah menilai risiko transformasi ini, sehingga melewatkan peluang besar.

Fluktuasi harga selama sebulan terakhir sepenuhnya tidak didukung oleh data ekonomi baru, namun terjadi gejolak hebat akibat perubahan sikap Federal Reserve.

Hanya karena pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve, probabilitas penurunan suku bunga berubah-ubah dari 80%→30%→80%. Fenomena ini membuktikan ciri utama pasar saat ini: pengaruh aliran dana sistemik jauh melampaui pandangan makro aktif.
Berikut adalah bukti pada tingkat struktur mikro:
1) Dana berbasis target volatilitas secara mekanis mengurangi leverage saat volatilitas melonjak, dan menambah leverage saat volatilitas menurun.
Dana-dana ini tidak peduli dengan "ekonomi", karena mereka hanya menyesuaikan eksposur investasi berdasarkan satu variabel: tingkat volatilitas pasar.
Saat volatilitas pasar meningkat, mereka mengurangi risiko→menjual; saat volatilitas menurun, mereka menambah risiko→membeli. Ini menyebabkan penjualan otomatis saat pasar lemah, pembelian otomatis saat pasar kuat, sehingga memperbesar fluktuasi dua arah.
2) Commodity Trading Advisor (CTA) akan beralih posisi long/short pada level tren yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan aliran paksa.
CTA mengikuti aturan tren yang ketat, tanpa "pandangan" subjektif, murni eksekusi mekanis: beli saat harga menembus level tertentu, jual saat harga turun di bawah level tertentu.
Ketika cukup banyak CTA mencapai ambang batas yang sama pada waktu yang sama, meskipun fundamental tidak berubah, tetap dapat memicu aksi beli/jual besar-besaran secara bersamaan, bahkan mendorong indeks bergerak volatil selama beberapa hari berturut-turut.
3) Periode jendela buyback saham masih menjadi sumber permintaan ekuitas bersih terbesar.
Perusahaan yang membeli kembali sahamnya sendiri adalah pembeli bersih terbesar di pasar saham, melebihi skala pembelian investor ritel, hedge fund, dan dana pensiun.
Selama jendela buyback dibuka, perusahaan setiap minggu secara stabil menyuntikkan dana miliaran dolar ke pasar, yang menyebabkan:
Inilah alasan inti mengapa meskipun sentimen pasar lesu, bursa saham masih bisa naik.
4) Kurva volatilitas (VIX) yang inverted mencerminkan ketidakseimbangan hedging jangka pendek, bukan "kepanikan".
Secara normal, volatilitas jangka panjang (VIX 3 bulan) lebih tinggi dari volatilitas jangka pendek (VIX 1 bulan). Ketika hubungan ini terbalik, orang sering menganggap "sentimen panik meningkat", namun kini fenomena ini lebih banyak didorong oleh faktor-faktor berikut:
Ini berarti: Lonjakan VIX ≠ kepanikan, melainkan hasil dari pergerakan dana hedging.
Perbedaan ini sangat penting, volatilitas kini digerakkan oleh perilaku trading, bukan narasi logis.
Lingkungan pasar saat ini lebih sensitif terhadap sentimen dan aliran dana: data ekonomi kini menjadi indikator tertinggal bagi harga aset, sementara komunikasi Federal Reserve menjadi pemicu utama volatilitas. Likuiditas, struktur posisi, dan nada kebijakan kini menggantikan fundamental dalam proses penemuan harga.
AI telah menjadi penstabil ekonomi makro: AI secara efektif menggantikan kebutuhan rekrutmen siklikal, menopang profitabilitas perusahaan, bahkan ketika fundamental tenaga kerja melemah, GDP tetap tumbuh.
Ini berarti ketergantungan ekonomi AS pada belanja modal AI jauh melebihi pengakuan terbuka para pembuat kebijakan.
Regulator dan pembuat kebijakan pasti akan mendukung belanja modal AI melalui kebijakan industri, ekspansi kredit, atau insentif strategis, karena alternatifnya adalah resesi ekonomi.
Pernyataan Mike Green tentang "garis kemiskinan ≈ 130 ribu - 150 ribu dolar" memicu reaksi keras, yang justru menunjukkan betapa dalamnya resonansi masalah ini.

Kebenaran intinya sebagai berikut:
Kesenjangan kekayaan akan memaksa perubahan kebijakan fiskal, sikap regulasi, dan intervensi pasar aset. Sementara kripto sebagai alat generasi muda untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan modal, makna politiknya akan semakin menonjol, dan pembuat kebijakan akan menyesuaikan sikap mereka.
Energi akan menjadi inti narasi baru: pengembangan skala ekonomi AI tidak dapat dipisahkan dari ekspansi infrastruktur energi secara bersamaan.
Diskusi tentang GPU mengabaikan bottleneck yang lebih penting: pasokan listrik, kapasitas jaringan, pembangunan pembangkit nuklir dan gas alam, infrastruktur pendingin, tembaga dan mineral penting, serta batasan lokasi pusat data.
Energi kini menjadi faktor pembatas perkembangan AI. Dalam sepuluh tahun ke depan, sektor energi (terutama nuklir, gas alam, dan modernisasi jaringan listrik) akan menjadi salah satu arah investasi dan kebijakan dengan leverage tertinggi.
Ekonomi AS kini terbelah menjadi dua blok besar: sektor AI yang digerakkan modal dan sektor tradisional yang bergantung pada tenaga kerja, keduanya hampir tidak saling tumpang tindih, dan struktur insentifnya semakin berbeda.

Ekonomi AI terus berkembang:
Ekonomi riil terus menyusut:
Perusahaan paling bernilai dalam sepuluh tahun ke depan adalah mereka yang mampu mendamaikan atau memanfaatkan perbedaan struktural ini.
