Penulis: Four Pillars
Penerjemah: Baihua Blockchain
Poin-Poin Utama
HIP-3 menghilangkan hambatan teknis untuk meluncurkan pasar kontrak perpetual baru, dan mewujudkan model penciptaan pasar yang berbasis permintaan. Ini memungkinkan platform perdagangan terdesentralisasi (DEX) beralih dari dinamika permainan zero-sum dengan platform terpusat (CEX) (PvP), menjadi jalur ekspansi PvE yang memperluas ke aset non-kripto dan data dunia nyata.
Pertumbuhan pasar sedang beralih dari narasi menjadi penilaian berbasis arus kas dan berorientasi pada keberlanjutan. Hanya sedikit proyek yang memiliki pendapatan nyata yang mengalir ke Token (seperti Hyperliquid dan Pump.fun) yang mungkin mendominasi siklus berikutnya.
Pasar prediksi mengubah aktivitas taruhan yang dulunya bersifat pribadi atau ilegal menjadi data on-chain publik dan data serialisasi ekspektasi kolektif. Ini menciptakan sinyal probabilitas waktu nyata dan data alternatif yang dapat digunakan oleh institusi keuangan, penyedia data, dan model AI sebagai mekanisme ekonomi untuk agregasi informasi dan estimasi probabilitas.
Regulasi menciptakan rezim yang terbelah: pasar prediksi cenderung terinstitusionalisasi di Barat, namun ditekan di Asia. Ini menjadi kendala utama jangka pendek, namun juga membuka jalan bagi evolusi pasar prediksi menjadi “infrastruktur yang mengubah keyakinan kolektif menjadi informasi dan pasar”.
1. Bagaimana HIP-3 Membuka Pola Pertumbuhan Baru PvE
Model bisnis platform perdagangan sedang mengalami perubahan.
Platform perdagangan terpusat (CEX) tetap mempertahankan posisinya berkat keunggulan struktural berbasis kepercayaan institusional (pintu masuk/keluar fiat, kustodian, dan akses regulasi). Ini menjadikannya pintu masuk alami bagi modal institusi, serta memberikan stabilitas dalam likuiditas dan keandalan operasional. Namun, kewajiban regulasi, kontrol internal, dan infrastruktur kustodian yang sama juga menghasilkan biaya tetap yang tinggi. Oleh karena itu, eksperimen dan kecepatan pengambilan keputusan CEX lebih lambat, membatasi laju inovasi mereka.
Sebaliknya, platform perdagangan terdesentralisasi (DEX) tumbuh melalui struktur insentif. Mereka secara native mengoordinasikan reward antara LP, trader, dan builder di on-chain. Namun, sebelumnya untuk memulai platform atau pasar baru, tim harus membangun engine matching, sistem margin dan likuidasi, serta oracle dari nol. Ini menciptakan ambang teknis yang sangat tinggi.
HIP-3 menghilangkan hambatan ini.
Hyperliquid sekarang memungkinkan siapa pun yang staking 500.000 HYPE untuk menggunakan engine CLOB, logika margin, dan sistem likuidasi yang sama dengan mainnet untuk meluncurkan pasar kontrak perpetual mereka sendiri. Beban teknis membangun platform perdagangan telah hilang. Penciptaan pasar menjadi proses deployment on-chain yang terstandarisasi, yang dibutuhkan hanyalah modal dan oracle yang andal, bukan seluruh tim engineering. Ambang batas berpindah dari kemampuan teknis ke modal dan desain oracle.
Perubahan ini bukan hanya peningkatan efisiensi, tetapi juga mengubah tempat terjadinya inovasi.
Builder sekarang dapat mencoba berbagai struktur likuiditas, desain fee, definisi oracle, dan batas leverage tanpa harus membangun backend dari awal. Tantangannya menjadi mengidentifikasi “permukaan permintaan” (yaitu berapa banyak orang yang ingin berspekulasi pada sesuatu) dan mengaitkannya dengan oracle yang andal. Pada kenyataannya, pasar sekarang dapat terdiri dari tiga komponen: pasar + oracle + permintaan.
Ini memperluas cakupan aset yang dapat diperdagangkan.
Seperti yang dijelaskan oleh pendiri Ventuals, Alvin Hsia, “Fat Head” terdiri dari kategori aset yang sudah dicakup oleh keuangan tradisional (produk indeks, forex, komoditas); “Chunky Middle” mencakup ekuitas yang dikumpulkan, dataset dunia nyata, dan indeks komoditas; sedangkan “Long Tail” meluas ke sinyal niche seperti harga properti lokal, premi produk, atau indeks tren budaya. Keuangan tradisional tidak dapat dengan mudah mengkomoditasi data ini, tetapi sistem settlement on-chain bisa. HIP-3 pada dasarnya membuka model penciptaan pasar berbasis permintaan.
Ini mengubah DEX dari pesaing CEX menjadi entitas yang secara struktural sangat berbeda.
HIP-3 tidak lagi berfokus pada perebutan likuiditas kripto native yang tetap (dinamika PvP), tetapi memungkinkan DEX untuk berkembang ke aset non-kripto dan data dunia nyata. Ini membawa arus baru, pengguna baru, dan bentuk permintaan baru—sebuah dynamika PvE di mana ukuran pasar terus bertambah, bukan sekadar redistribusi. Ini juga memperdalam pendapatan di tingkat protokol.
Salah satu contoh jelas adalah pasar XYZ100 Hyperliquid, yang dalam tiga minggu setelah peluncuran telah mencapai volume perdagangan kumulatif lebih dari 1.3 miliar dolar, menunjukkan betapa cepatnya kategori aset baru dapat diskalakan begitu infrastruktur distandarisasi.
Singkatnya, CEX tetap menawarkan stabilitas dan akses regulasi, tetapi DEX perpetual berbasis HIP-3 memperoleh keunggulan dalam kecepatan, eksperimentasi, dan ekspansi aset. Mereka bukanlah substitusi, melainkan jalur pertumbuhan yang benar-benar berbeda. Keunggulan kompetitif platform perdagangan akan beralih dari engineering backend ke desain pasar dan pengalaman pengguna, dan posisi kepemimpinan akan bergantung pada protokol mana yang dapat mengubahnya menjadi nilai berkelanjutan.
2. Dari Penilaian Berbasis Narasi ke Penilaian Berbasis Arus Kas
Pada tahun 2025, pasar sangat berbeda dari siklus sebelumnya.
Lingkungan likuiditas berlimpah yang dulu mendorong semua aset telah hilang. Modal kini mengalir secara selektif. Harga lebih banyak mencerminkan kinerja nyata daripada narasi; proyek yang tidak dapat menghasilkan pendapatan secara alami tersingkir. Sebagian besar altcoin masih belum pulih ke puncak tahun 2021, sementara protokol dengan pendapatan yang jelas tetap relatif kuat bahkan saat pasar mengalami koreksi.
Kedatangan modal institusi memperkuat perubahan ini.
Kerangka keuangan tradisional (TradFi) kini diterapkan langsung ke dunia kripto. Pendapatan, laba bersih, fee generation, aktivitas pengguna, dan distribusi keuntungan menjadi indikator utama dalam evaluasi proyek. Pasar bergerak menjauh dari penilaian berbasis “storytelling” atau pertumbuhan yang diantisipasi. Hanya proyek yang memiliki pendapatan nyata dan mengalir kembali ke Token yang dapat memperoleh valuasi pasar lebih tinggi.
Dalam konteks ini, proposal Uniswap baru-baru ini untuk mengaktifkan fee switch sangat simbolis. Sebuah protokol DeFi andalan secara eksplisit memilih untuk mengaitkan arus kas dengan nilai Token, menandakan bahwa fundamental (bukan narasi) kini menjadi inti penetapan harga pasar.
Sejumlah pemimpin yang jelas telah muncul.
Hyperliquid (HYPE) dan Pump.fun (PUMP) adalah contoh tipikal:
Hyperliquid adalah DEX perpetual terbesar berdasarkan volume, open interest (OI), dan jumlah trader. Per November 2025, volume perdagangan kumulatif mencapai 3.1 triliun dolar, dengan OI sebesar 9 miliar dolar. Yang patut dicatat, Hyperliquid mengalokasikan 99% fee kontrak perpetual untuk buyback HYPE, secara langsung mengaitkan arus kas protokol dengan nilai Token. Total buyback telah mencapai 34,4 juta HYPE (sekitar 1.3 miliar dolar), sekitar 10% dari suplai yang beredar.
Pump.fun adalah platform perdagangan meme coin terkemuka, menghasilkan fee kumulatif sekitar 1.1 miliar dolar. Program buyback-nya telah membeli sekitar 830.000 SOL (sekitar 165 juta dolar), setara dengan 10,3% dari nilai sirkulasi (perkiraan).
Proyek lain juga menunjukkan momentum pendapatan yang kuat:
Aave (AAVE) dan Jupiter (JUP) terus menghasilkan arus kas yang stabil dan tumbuh. Pendapatan tahunan Aave naik dari 29,75 juta dolar pada 2023 menjadi 99,39 juta dolar pada 2025. Pendapatan Jupiter tumbuh lebih mencolok, dari 1,42 juta dolar pada 2023 melonjak menjadi 246 juta dolar pada 2025.
Coinbase (COIN) meskipun merupakan saham publik, juga diuntungkan dari jalur penerbitan token Base chain yang semakin jelas. Coinbase memperluas struktur pendapatannya: pendapatan langganan dan layanan Q3 2025 mencapai 746,7 juta dolar (naik 13,9% QoQ).
Perubahan ini menyebar dari dApp tunggal ke ekosistem L1 dan L2. Hanya mengandalkan keunggulan teknis atau dukungan investor tidak lagi cukup. Chain dengan pengguna nyata, transaksi nyata, dan pendapatan tingkat protokol kini mendapat pengakuan pasar yang lebih kuat. Indikator evaluasi inti kini menjadi keberlanjutan aktivitas ekonomi.
Singkatnya, pasar sedang mengalami transformasi struktural. Pada tahun 2026, pasar kemungkinan akan direstrukturisasi di sekitar para pelaku berbasis kinerja ini.
3. Mengkuantifikasi Ekspektasi Pasar melalui Pasar Prediksi
Pasar prediksi adalah eksperimen yang mengubah aktivitas taruhan yang dulunya bersifat pribadi atau ilegal menjadi data on-chain publik. Intinya, mereka mengkuantifikasi probabilitas yang diberikan orang terhadap peristiwa masa depan dengan membuat orang mempertaruhkan uang nyata pada keyakinan mereka. Ini menjadikannya bukan hanya tempat bertaruh, tetapi juga mekanisme ekonomi untuk agregasi informasi dan estimasi probabilitas.
Pasar prediksi telah tumbuh pesat sejak 2024: Per Oktober 2025, volume transaksi nominal mingguan sekitar 2,5 miliar dolar, dengan lebih dari 8 juta transaksi per minggu. Polymarket menguasai 70–75% pangsa aktivitas, sementara Kalshi, setelah mendapat persetujuan CFTC dan memperluas ke pasar olahraga dan politik, naik ke sekitar 20% pangsa.
Keunikan data pasar prediksi adalah: polling, sentimen media sosial, dan riset institusi seringkali lambat dan mahal. Pasar prediksi memberikan harga ekspektasi secara real-time. Misalnya, Polymarket mencerminkan kenaikan probabilitas kemenangan Donald Trump pada 2024 jauh lebih awal daripada polling tradisional.
Faktanya, pasar prediksi menciptakan data serialisasi ekspektasi kolektif. Kurva ini dapat digunakan sebagai sinyal probabilitas waktu nyata untuk peristiwa politik, ekonomi, olahraga, dan teknologi. Institusi keuangan dan model AI semakin banyak memandang pasar ini sebagai sumber data alternatif (Alt-data) untuk mengkuantifikasi ekspektasi.
Dari sudut pandang institusi, pasar prediksi bukanlah “data perjudian”, melainkan “finansialisasi ketidakpastian”. Karena harga mencerminkan probabilitas konsensus, trader makro dapat menggunakannya untuk mengelola risiko. Kalshi sudah menawarkan pasar yang terkait dengan inflasi, data ketenagakerjaan, dan keputusan suku bunga, menarik minat hedging yang besar.
Seiring pasar prediksi berkembang, ia menciptakan rantai nilai baru: pasar (menghasilkan sinyal) → oracle (menyelesaikan hasil) → data (dataset terstandarisasi) → aplikasi (konsumsi keuangan, media, AI).
Hambatan utama saat ini adalah regulasi:
Asia: Korea Selatan, Singapura, dan Thailand umumnya melarang, mengklasifikasikannya sebagai perjudian ilegal dan menghukum pengguna.
Barat: Amerika Serikat mengatur pasar prediksi sebagai “event contract” di bawah CFTC. Kalshi memiliki lisensi DCM untuk beroperasi secara legal, sementara Polymarket berencana kembali ke pasar AS pada 2025 melalui akuisisi QCX.
Perbedaan regulasi ini menciptakan perpecahan: Barat menuju institusionalisasi, Asia menekan. Meskipun ini adalah pembatasan jangka pendek, dalam jangka panjang pasar prediksi akan berevolusi menjadi infrastruktur yang mengubah keyakinan kolektif menjadi informasi. Mereka akan beralih dari “pasar yang menafsirkan informasi” menjadi “pasar yang memproduksi informasi”, memperkuat dunia di mana “harga menjadi ekspresi utama ekspektasi kolektif”.
