Odaily melaporkan bahwa analis XTB, Hani Abuagla, dalam laporannya menyatakan bahwa jika data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal ketiga lebih rendah dari perkiraan, dolar AS akan menjadi sangat rentan. Setiap tanda perlambatan ekonomi dapat memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun depan, sehingga menurunkan imbal hasil dan semakin melemahkan dolar AS. Penurunan likuiditas menjelang akhir tahun serta perubahan kebijakan moneter global baru-baru ini dapat memperburuk sensitivitas ini. Secara khusus, kenaikan suku bunga terbaru oleh Bank of Japan dapat mendorong aliran modal ke yen, dan jika data ekonomi AS mengecewakan, hal ini akan semakin menekan dolar AS. (Golden Ten Data)