Co-Founder Solana Hadapi Gugatan dari Mantan Istrinya Perihal Staking RewardsPeran Akridge dan SolanaImplikasi dan Tanggapan
Stephen Akridge, co-founder Solana, menghadapi gugatan dari mantan istrinya, Elisa Rossi. Rossi menuduh Akridge menyalahgunakan keahliannya dalam blockchain untuk mendapatkan keuntungan dari staking rewards miliknya.

Akridge dituduh mengendalikan akun kripto Rossi dari Maret hingga Mei dan mengambil semua reward dari staking SOL. Jumlah token yang disengketakan tidak diungkapkan, tetapi Rossi menggambarkannya sebagai besar.
Dia meminta agar beberapa bagian dari gugatan ini dirahasiakan. Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Tinggi San Francisco pada 24 Desember, menuduh Akridge memperoleh jutaan dolar tanpa sepengetahuannya.
Rossi mengklaim bahwa perjanjian perceraian mereka pada Maret membagi kepemilikan SOL. Namun, Akridge diduga memanfaatkan perbedaan keahlian dalam kripto untuk tetap mengendalikan token dan staking rewards. Ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan aset kripto.
Peran Akridge dan Solana
Stephen Akridge adalah insinyur utama di Solana yang berperan penting dalam pengembangan platform blockchain ini. Sebelum Solana, ia bekerja di Qualcomm Inc. Kini, Akridge adalah CEO Cyber Grant, perusahaan keamanan siber di California.

Solana, yang didirikan Akridge dan timnya, menjadi platform blockchain terkemuka. Pengguna Solana bisa mendapatkan SOL tambahan melalui staking, di mana SOL dikunci untuk memvalidasi transaksi dan mendapatkan imbalan SOL.
Rossi menuduh Akridge hanya memberi otoritas pada Wallet-nya atas beberapa akun untuk terus staking token Solana miliknya secara diam-diam. Tuduhan ini menyoroti pentingnya kontrol dalam pengelolaan investasi kripto.
Implikasi dan Tanggapan
Rossi mengajukan gugatan atas pelanggaran kontrak dan penipuan, meminta kompensasi atas kerugian finansial. Jumlah SOL dan nilai yang diduga dicuri tidak diungkapkan, tetapi disebutkan lebih dari $25,000.

Rossi mengirimkan banyak pesan teks kepada Akridge tentang staking rewards yang dicuri. Gugatan ini menyatakan Akridge tidak berniat mengembalikannya, bahkan menertawakan Rossi.
Akridge belum memberikan tanggapan publik. Cyber Grant telah dihubungi, tetapi belum ada informasi tentang pengacaranya. Kasus ini bisa menjadi preseden penting dalam sengketa hukum kripto dan pengelolaan aset digital.
Baca juga Market Cap Token AI Turun 28%, Masih Ada Harapan untuk 2025?
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Dua remaja 16 tahun asal Florida menghadapi 22 dakwaan kejahatan setelah penculikan dan pencurian kripto senilai $4 juta
Dua remaja menghadapi dakwaan kejahatan dewasa setelah diduga menculik seorang pria dengan todongan senjata di Las Vegas dan mencuri $4 juta dalam bentuk cryptocurrency dan NFT, menurut laporan media lokal. Seorang remaja ketiga, yang juga menghadapi dakwaan, diyakini tidak lagi berada di negara tersebut. Salah satu remaja tersebut telah menyewa pengacara pembela terkenal, menurut catatan.

Goldman Sachs meningkatkan kepemilikan IBIT sebesar 28% saat ETF bitcoin BlackRock mencatat arus masuk terpanjang tahun 2025
Goldman Sachs kini menjadi pemegang saham terbesar IBIT, ETF bitcoin spot milik BlackRock, setelah meningkatkan kepemilikannya sebesar 28% selama kuartal pertama tahun 2025. Rentetan 20 hari aliran masuk bersih IBIT adalah yang terpanjang untuk ETF bitcoin spot mana pun di tahun 2025, menarik lebih dari $5 miliar selama periode tersebut.

CTO Ripple Mempertahankan Teknologi Canggih XRP Ledger untuk Penggunaan Arus Utama

Komunitas Cardano Mendukung Strategi “Kemajuan Lebih Cepat” Baru Hoskinson

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








