Sejumlah bank terbesar di dunia, seperti Bank of America, Goldman Sachs, Citi, Deutsche Bank, BNP Paribas, Barclays, Santander, MUFG, dan UBS, sedang merencanakan sesuatu yang sangat ambisius: mereka mau menciptakan versi mereka sendiri dari stablecoin.
Meskipun mereka menghindari kata “stablecoin,” intinya sama: mereka akan menerbitkan bentuk uang digital yang dijamin 1:1 dengan cadangan aset nyata (uang fisik atau aset setara).
Apa Tujuannya?
Proyek raksasa ini punya beberapa tujuan utama:
- Menyaingi Raksasa Kripto: Bank-bank ini ingin menghadirkan alternatif yang stabil dan terjamin untuk pembayaran digital, yang bisa bersaing langsung dengan stablecoin yang sudah ada, terutama USDT (Tether) dan USDC (Circle).
- Meningkatkan Efisiensi: Token digital ini akan berjalan di blockchain publik, dengan fokus pada mata uang negara G7 (seperti Dolar AS dan Euro). Ini diharapkan bisa membuat transaksi lintas negara jadi jauh lebih cepat dan murah.
- Patuh Aturan: Berbeda dengan banyak stablecoin saat ini, proyek ini akan dikembangkan dengan kepatuhan penuh pada semua aturan dan standar risiko perbankan. Para bank mengklaim mereka sudah berkomunikasi intensif dengan regulator di setiap negara.
Kenapa Ini Penting?
Saat ini, pasar stablecoin global sudah bernilai sekitar $290 miliar dan didominasi oleh perusahaan kripto seperti Tether dan Circle. Dengan masuknya bank-bank raksasa ini, banyak analis memprediksi bahwa nilai pasar stablecoin bisa tembus triliunan dolar dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga $ETH, $BNB, $DOGE Jadi Mesin Utama Market Cap Rebound ke US$4 Triliun
Bank-bank besar dunia sedang bersatu untuk meluncurkan bentuk uang digital mereka sendiri yang super stabil dan didukung penuh aset nyata. Ini adalah upaya strategis mereka untuk merebut kembali dominasi di sektor pembayaran digital dan bersaing langsung dengan pemain kripto di era keuangan digital.
Perang antara traditional finance(TradFi) dan decentralized finance (DeFi) semakin memanas!