Kenaikan Bitcoin melewati $110.000 membuat para trader yakin bahwa pasar bullish tak terbendung. Namun hanya dalam beberapa hari, kepercayaan itu runtuh. Campuran antara politik global dan kelemahan teknikal telah memicu salah satu penurunan paling tajam dalam beberapa bulan terakhir. Sanksi baru Beijing terhadap lima anak perusahaan Hanwha Ocean asal Korea Selatan di AS telah memicu kembali ketegangan dagang dengan Washington, mengguncang investor di pasar saham, komoditas, dan juga kripto. Bagi Bitcoin, waktunya sangat tidak tepat— ETF outflow semakin meningkat, likuiditas menipis, dan volatilitas melonjak.
Koreksi ini bukan terjadi secara acak. Inilah yang terjadi ketika teknikal yang terlalu diperpanjang bertabrakan dengan badai makro. Grafik menunjukkan peringatan dini kelelahan, dan jika sentimen terus memburuk, penurunan lebih dalam menuju $90K—atau bahkan $65K—tidak bisa dikesampingkan. Mari kita bahas apa yang sedang terjadi.
Harga Bitcoin sangat bergantung pada selera risiko global. Ketika investor merasa percaya diri, mereka mengejar imbal hasil; ketika ketakutan mengambil alih, mereka mundur ke aset yang lebih aman. Sanksi China terhadap unit Hanwha di AS merupakan bagian dari eskalasi konfrontasi dagang. Baik Washington maupun Beijing kini saling mengenakan biaya baru dan melakukan investigasi terhadap industri pelayaran masing-masing. Itu adalah sinyal bagi pasar global: ketidakpastian telah kembali.
Akibatnya, para trader mulai mengurangi leverage, dan pemain besar memutar modal keluar dari aset yang volatil. Suasana di meja perdagangan kripto telah berubah dari FOMO menjadi bertahan. Penutupan Bitcoin di bawah $115K mengonfirmasi bahwa momentum telah patah.
Lihat lebih dekat pada grafik harian Heikin-Ashi. Bitcoin bergerak di sekitar $113.000, terjebak di bawah 20-day SMA di $116.652—garis yang sebelumnya menjadi support kuat namun kini menjadi resistance. Bollinger Bands melebar dan mengarah ke bawah, menunjukkan volatilitas tetap tinggi dan penjual masih mengendalikan pasar.
Tingkat kunci yang perlu diperhatikan adalah lower band di sekitar $106.483. Penutupan harian di bawah level itu kemungkinan akan mempercepat aksi jual, mendorong BTC ke $102K–$98K, klaster support berikutnya. Di bawah itu terdapat zona psikologis sekitar $90K, yang sejalan dengan retracement 50% dari breakout bulan Juli. Jika penjualan panik terjadi, $65K bisa menjadi zona kapitulasi potensial—menyakitkan, namun secara teknikal masih mungkin.
Di sisi lain, bull perlu merebut kembali $118K untuk mengembalikan kepercayaan. Break di atas level itu bisa mengatur ulang tren jangka pendek dan membuka jalan kembali ke $125K–$127K.
Ini bukan sekadar cerita grafik—ini adalah cerita global. Sanksi Beijing menyentuh isu rantai pasokan yang lebih luas. Dengan menargetkan perusahaan yang terkait dengan investigasi AS, China memberi sinyal bahwa persaingan ekonomi tidak akan mereda dalam waktu dekat. Setiap ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia menambah tekanan pada pasar yang bergantung pada stabilitas.
Korelasi Bitcoin terhadap risiko makro kembali meningkat . Investor yang dulu menyebutnya “emas digital” kini menyadari bahwa perilakunya lebih mirip aset teknologi ber-beta tinggi ketika ketidakpastian global melonjak. Jika ketegangan dagang berlanjut atau meluas ke pembatasan finansial, beberapa minggu ke depan bisa melihat outflow ETF lebih lanjut dan tekanan jual yang berkelanjutan.
Rebound mungkin terjadi, tapi tidak tanpa katalis. Bitcoin membutuhkan pelonggaran makro—seperti tanda-tanda deeskalasi antara AS dan China—atau kembalinya inflow ETF untuk membangun kembali momentum. Dari sisi teknikal, zona $106K–$107K harus bertahan. Jika lantai itu jebol, aksi jual bisa semakin dalam ke fase “washout” klasik sebelum pembeli jangka panjang kembali masuk.
Jika harga BTC stabil di atas support tersebut dan naik melewati $118K, para trader bisa mulai mengincar pemulihan menuju $125K–$130K pada akhir Oktober. Namun jika volume terus menyusut dan ketegangan makro meningkat, penurunan ke $95K atau lebih rendah bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan kebanyakan orang.
Penurunan terbaru Bitcoin bukanlah akhir dari pasar bullish—namun ini adalah peringatan serius. Badai sempurna dari grafik yang terlalu panas, aksi ambil untung, dan ketegangan geopolitik memaksa para trader untuk menilai ulang. Sampai BTC merebut kembali moving average jangka pendeknya, bias tetap bearish.
Secara sederhana: $BTC tidak sedang crash—ini sedang melakukan reset. Namun jika pasar global tetap gelisah, koreksi dalam menuju $90K atau bahkan $65K bisa menjadi babak berikutnya dalam siklus ini. Trader cerdas tidak panik—mereka sedang bersiap.
Mulai sekarang di Bitget: Daftar di Sini
Cek Grafik BTC Live: BTC/USDT di Bitget
atau Anda dapat membandingkan Crypto Exchange.