CEO Tesla, Elon Musk, kembali bersuara soal Bitcoin! Kali ini, ia melihat mata uang kripto ini sebagai benteng pertahanan bagi investor dari praktik pemerintah mencetak uang fiat terlalu banyak—sebuah risiko yang diprediksi para analis akan meningkat drastis seiring dengan “perlombaan senjata” pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) yang didanai oleh negara.
Musk sangat memuji sistem kerja Bitcoin, yaitu Proof-of-Work (PoW) yang berbasis energi. Menurutnya, inilah yang membuat Bitcoin tahan terhadap inflasi dan tidak bisa dimanipulasi seperti mata uang cetakan pemerintah (fiat).
“Itulah alasan Bitcoin didasarkan pada energi: Anda bisa mencetak uang fiat palsu — dan setiap pemerintahan dalam sejarah telah melakukannya — tetapi Anda tidak bisa memalsukan energi,” tulis Musk di platform X (dulu Twitter) pada hari Selasa.
Komentar ini muncul setelah ia menanggapi unggahan dari analis populer, Zerohedge.
Zerohedge berpendapat bahwa lonjakan harga Bitcoin dan logam mulia saat ini adalah akibat dari “penurunan nilai mata uang” (currency debasement) yang dilakukan untuk mendanai persaingan AI antarnegara besar, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok. Mereka menyebut perlombaan AI ini sebagai “perlombaan senjata global baru.”
Baca Juga MetaDAO dan Futarchy, Solusi Baru untuk Tata Kelola Kripto yang Lebih Cerdas
Mengingat Ramalan ‘‘Crypto Winter’ Bitcoin-nya Dulu
Ini adalah komentar publik Musk yang cukup serius tentang Bitcoin setelah hampir tiga tahun bungkam. Terakhir, pada November 2022, ia sempat meramalkan datangnya “musim dingin kripto” (crypto winter) setelah bursa FTX dan Alameda Exchange kolaps.
Saat itu, pada 14 November 2022, harga Bitcoin jatuh ke level terendah sekitar $16.000, dan Musk menulis, “Bitcoin akan bertahan, tapi mungkin akan menghadapi musim dingin yang panjang.”
Bagaimana Sikap Musk Terhadap Isu Lingkungan?
Musk sebelumnya pernah mengkritik Bitcoin karena penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi oleh jaringan penambangannya. Bahkan, pada Mei 2021, Tesla sempat menghentikan pembayaran mobil menggunakan Bitcoin karena alasan lingkungan ini—yang langsung membuat harga Bitcoin turun sekitar 6% dalam satu jam!
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya perbaikan besar. Menurut data dari para ahli seperti Daniel Batten dan Willy Woo, kini penggunaan energi terbarukan oleh jaringan penambangan Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi, yaitu lebih dari 55%!

Meskipun Tesla belum mengaktifkan kembali opsi pembayaran Bitcoin, peningkatan penggunaan energi bersih ini memenuhi syarat yang pernah dijanjikan Musk pada Juni 2021: Tesla akan menerima Bitcoin lagi jika setidaknya 50% energi jaringan penambangannya berasal dari sumber bersih (clean energy).