Monetary Authority of Singapore (MAS) memperdalam komitmennya terhadap keuangan digital dengan peluncuran BLOOM (Borderless, Liquid, Open, Online, Multi-currency) — sebuah inisiatif baru yang dirancang untuk meningkatkan solusi penyelesaian tokenisasi dan memperkuat ekosistem keuangan global.
Diumumkan dalam laporan 16 Oktober, BLOOM bertujuan untuk memperluas penggunaan liabilitas bank yang ditokenisasi dan stablecoin yang diatur untuk pembayaran lintas negara dan domestik sekaligus menstandarkan kerangka manajemen risiko dalam keuangan digital.
BLOOM dibangun berdasarkan wawasan dari Project Orchid, eksplorasi MAS pada tahun 2021 terhadap dolar digital Singapura. Sepuluh uji coba yang sukses dari inisiatif ini menghasilkan data penting tentang kasus penggunaan di dunia nyata, membantu institusi keuangan mengembangkan solusi aset digital yang siap pasar.
Dengan BLOOM, MAS berencana untuk membawa wawasan ini ke dalam penerapan praktis, memungkinkan integrasi mulus aset keuangan yang ditokenisasi dan stablecoin ke dalam sistem pembayaran lokal maupun internasional.
Inisiatif BLOOM menargetkan beberapa area strategis untuk mempercepat adopsi aset digital, pembayaran lintas negara dan domestik, dukungan multi-mata uang, dan aplikasi grosir.
Untuk mencapai tujuan ini, MAS telah bermitra dengan pelaku industri utama termasuk Circle, DBS, OCBC, Partior, Stripe, dan UOB. Kolaborasi ini akan fokus pada pengurangan biaya transaksi, optimalisasi pemeriksaan kepatuhan, dan penyederhanaan proses penyelesaian di seluruh jaringan global.
Kepala FinTech MAS Kenneth Gay mencatat bahwa BLOOM melengkapi inisiatif yang sedang berjalan seperti Project Guardian dan Global Layer One, memperluas pilihan penyelesaian yang tersedia bagi institusi keuangan dan mendorong inovasi jangka panjang.
Peluncuran ini hadir saat MAS mengumumkan penundaan satu tahun dalam penerapan regulasi kripto dari Basel Committee, memperpanjang batas waktu dari 2026 menjadi 2027. Meskipun ada penundaan, Singapura terus memposisikan diri sebagai pelopor dalam keuangan digital, menggunakan BLOOM untuk meletakkan dasar bagi masa depan keuangan tokenisasi yang dapat diskalakan dan aman.
Sementara itu, OKX memperkenalkan OKX Pay, layanan scan-to-pay berbasis stablecoin pertama di Singapura, menandai langkah signifikan dalam membawa pembayaran kripto ke dalam transaksi sehari-hari.