Krisis Kepercayaan Solana: Fundamental Kuat, Mengapa Harga Tetap "Datar"?

Judul Asli: "Krisis Kepercayaan Prajurit SOL: Fundamental Tak Terkalahkan, Mengapa Harga Tetap 'Datar'?"
Penulis Asli: CryptoLeo, Odaily
Tautan Referensi: Laporan Grayscale

Sebagai seorang prajurit SOL yang setia, saat ini saya mulai kehilangan kepercayaan pada SOL.

Dari sisi harga token, siklus ini mungkin belum berakhir. Namun di antara token dengan kapitalisasi pasar teratas, BTC, ETH, BNB bahkan XRP semuanya pernah mencetak rekor tertinggi baru pada paruh kedua 2025, hanya SOL yang setelah mencapai harga tertinggi 295 dolar AS pada bulan Januari, belum pernah menembus rekor sebelumnya (meskipun sempat ada hype Solana Meme coin selama beberapa bulan).

Mengapa SOL belum juga naik? Mungkin karena mekanisme inflasi token, mungkin karena hype Meme coin beralih ke jaringan lain, atau mungkin karena masalah likuiditas dan ketidakpercayaan para whale. Satu hal lain yang perlu diperhatikan adalah, Solana tampaknya selalu tertinggal satu langkah dalam mengejar tren panas.

(Cuplikan obrolan grup)

Beberapa waktu lalu, Grayscale merilis laporan Solana berjudul "Solana: Crypto's Financial Bazaar", yang menganalisis aspek teknis, ekosistem jaringan, total pasokan token, dan indikator nilai Solana, memberikan sedikit kepercayaan bagi "prajurit SOL". Odaily merangkum poin-poin utama laporan tersebut sebagai berikut:

Fundamental Solana: Teknologi, Aktivitas On-chain, Volume Transaksi

Menurut laporan tersebut, dibandingkan dengan jaringan lain seperti Ethereum, BNB Chain, Tron, Cardano, dan Sui, kedalaman dan keragaman aktivitas on-chain Solana sangat unggul. Dalam hal pengguna, volume transaksi, dan biaya transaksi, jaringan Solana memiliki lebih banyak pengguna dan aktivitas ekonomi, yang setara dengan nilai jaringan yang lebih tinggi.

Data On-chain dan Volume Transaksi

Seperti terlihat pada gambar di bawah, kapitalisasi pasar SOL berada di peringkat ketiga, namun pengguna harian, volume transaksi harian, biaya transaksi harian, dan jumlah transaksi per detik semuanya menempati peringkat pertama di antara blockchain sejenis.

Aplikasi Ekosistem dan Pendapatan Jaringan

Jaringan Solana juga menampung banyak aplikasi terdepan di industri, seperti:

1. Raydium DEX, yang juga merupakan komponen inti infrastruktur DeFi Solana. Sejak awal tahun, volume transaksi DEX Solana telah melampaui 1.2 triliun dolar AS, melebihi ekosistem blockchain lainnya. Selain itu, Jupiter, agregator DEX terkemuka di Solana, juga merupakan agregator dengan volume transaksi terbesar di industri kripto;

2. pump.fun, platform penerbitan token yang telah lama menduduki puncak, dengan sekitar 2 juta pengguna aktif bulanan dan pendapatan harian sekitar 1.2 juta dolar AS;

3. Helium, sebuah proyek DePIN yang berfokus pada hotspot seluler. Helium memungkinkan pengguna untuk berkontribusi pada kapasitas jaringan, sehingga membangun jaringan titik akses seluler secara nasional. Layanan ini biasanya lebih murah daripada alternatif terpusat, saat ini Helium memiliki 1.5 juta pengguna aktif harian, 112 ribu hotspot, dan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi besar seperti AT&T dan Telefónica.

Aplikasi di atas hanya mewakili sebagian kecil dari lebih dari 500 aplikasi di Solana. Selain itu, sebagai blockchain yang hampir memiliki semua fungsi jaringan utama lainnya, Solana menempati peringkat ketiga dalam transaksi NFT, kelima dalam volume transaksi stablecoin, dan ketujuh dalam aset tokenisasi, serta use case terbaru yang mendapatkan volume transaksi termasuk perdagangan kartu koleksi Pokémon dan penerbitan saham tokenisasi secara on-chain.

Penilaian ekosistem Solana harus mempertimbangkan aktivitas ekonomi baik dari blockchain itu sendiri maupun aplikasi yang di-hosting, data ini akan berubah seiring waktu, namun ekosistem Solana menghasilkan biaya sekitar 425 juta dolar AS per bulan, dengan pendapatan tahunan lebih dari 5 miliar dolar AS. Grayscale percaya bahwa biaya adalah indikator paling langsung untuk mengukur permintaan total blockchain dan aplikasinya, dan semua data ini menunjukkan permintaan besar untuk Solana.

Keunggulan Solana: Jumlah Pengembang Terbesar Kedua Setelah Ethereum, dan Cocok untuk Semua Pengguna

Keunggulan Teknologi Universal

Selain analisis fundamental, Grayscale juga menyebutkan bahwa SOL memiliki data yang baik karena menawarkan transaksi yang cepat, murah, dan pengalaman pengguna yang mulus, jaringan ini menghasilkan blok baru setiap 400 milidetik, dan transaksi dapat mencapai konfirmasi final dalam sekitar 12-13 detik, selain throughput tinggi, biaya transaksi juga tetap pada tingkat yang relatif rendah:

Solana menggunakan teknologi "local fee markets", yang membatasi persaingan biaya pada aplikasi tertentu, sepanjang tahun ini, rata-rata biaya transaksi yang dibayarkan pengguna hanya 0.02 dolar AS, sebagian karena fitur ini, median biaya transaksi harian tahun ini hanya 0.001 dolar AS. Kecepatan dan efisiensi biaya transaksi Solana lebih cepat dan lebih murah dibandingkan blockchain sejenis. Upgrade Solana berikutnya, Alpenglow, diperkirakan akan mempersingkat waktu konfirmasi final menjadi 100-150 milidetik.

Pengalaman pengguna Solana terutama didukung oleh desain "monolithic" (blockchain tunggal) alih-alih desain berlapis (menghindari kebutuhan untuk menjembatani aset antar komponen jaringan), serta infrastruktur dompet yang dipimpin oleh Phantom. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah gangguan jaringan Solana juga jauh lebih rendah dari rata-rata industri, yang juga menjadi dasar adopsi pengguna.

Selain itu, smart contract Solana tidak bergantung pada Ethereum Virtual Machine (sistem yang digunakan oleh Ethereum dan banyak platform smart contract lain termasuk BNB Chain, Polygon, dan Avalanche). Sebaliknya, Solana menggunakan arsitektur unik Solana Virtual Machine (SVM). Aplikasi berbasis SVM tidak dapat dengan mudah dipindahkan ke blockchain non-SVM, yang menyebabkan loyalitas pengguna yang stabil.

Jumlah Pengembang Terbesar Kedua Setelah Ethereum

Saat ini, ada lebih dari 1.000 pengembang penuh waktu yang berfokus pada aplikasi Solana dan SVM, dan dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan jumlah pengembang yang berfokus pada Solana melampaui platform smart contract lain (seperti terlihat pada gambar di bawah), hanya kalah dari Ethereum. Seiring waktu, modal manusia ini dapat terus berkontribusi pada inovasi Solana.

Nilai Penyimpanan Jangka Panjang Token SOL (Inflasi, Performa Token, dan Persaingan)

Seperti diketahui, akibat runtuhnya FTX, harga token SOL turun dari puncak hampir 260 dolar AS pada November 2021 menjadi hanya 2 dolar AS pada Desember 2022. Setelah kebangkrutan FTX, banyak investor ritel merasa tidak yakin dengan masa depan Solana, meskipun saat itu masih banyak pengembang SVM yang bertahan di Solana.

Namun sejak akhir 2023, token SOL mulai pulih, dengan performa yang jauh lebih baik dibandingkan indeks industri platform smart contract FTSE/Grayscale.

Saat ini, pasokan token SOL tumbuh sekitar 4% hingga 4.5% per tahun, dalam kondisi lain tetap sama, ini dapat dianggap sebagai alasan dilusi nilai bagi pemegang token. Berdasarkan kondisi jaringan, staking SOL dapat memberikan imbal hasil nominal sekitar 7%, namun imbal hasil "riil" setelah disesuaikan inflasi sekitar 2.5% hingga 3%. Saat ini, sekitar dua pertiga dari token SOL yang beredar telah di-staking.

Grayscale menyatakan, SOL memberikan utilitas di jaringan Solana dan mungkin memperoleh imbal hasil keuangan tambahan, namun nilainya terkait dengan skala jaringan, seperti token platform smart contract lain, teori investasi token SOL berpusat pada potensi pertumbuhan skala jaringan Solana. Seperti aset lain, harga token SOL tidak selalu berubah seiring perubahan fundamental jaringan. Namun jika jaringan Solana tumbuh seiring waktu—memiliki lebih banyak pengguna, memproses lebih banyak transaksi, dan menghasilkan lebih banyak biaya—investor dapat berharap harga SOL akan naik.

Grayscale berpendapat: Solana dalam visinya tampil sebagai blockchain yang "cepat dan murah, terbuka untuk semua orang". Namun desain spesifiknya memberikan ruang bagi pesaing untuk merebut atau mempertahankan pangsa pasar dalam beberapa use case.

Misalnya, blockchain lain kadang-kadang dapat menawarkan transaksi yang lebih cepat dan/atau lebih murah dengan mengoperasikan jaringan yang lebih terpusat (misalnya, hanya menggunakan sedikit node aktif). Meskipun sentralisasi dapat membawa risiko, pengguna mungkin lebih memilih kemudahan ini. Blockchain lain mungkin bersaing dengan Solana dengan menjaga jaringan mereka tetap permissioned (hanya mengizinkan pengguna dan/atau aktivitas yang disetujui).

Di sisi lain, dibandingkan dengan bitcoin atau ethereum, token SOL mungkin kurang cocok sebagai aset "penyimpan nilai" jangka panjang. Hal ini sebagian mencerminkan inflasi pasokan nominal SOL yang lebih tinggi: kelangkaan adalah fitur kunci dari penyimpan nilai jangka panjang apa pun. Namun faktor yang lebih penting mungkin adalah kemampuan jaringan untuk menahan gangguan pihak ketiga. Untuk aset digital sebagai penyimpan nilai jangka panjang, pengguna harus yakin dapat bertransaksi dalam hampir semua situasi di masa depan. Salah satu cara untuk mendukung hasil ini adalah dengan menjaga persyaratan node tetap rendah, sehingga jaringan tetap sangat terdesentralisasi dan mudah direplikasi. Efisiensi Solana datang dengan biaya persyaratan perangkat keras dan bandwidth yang relatif tinggi, sehingga banyak node jaringan dijalankan di pusat data. Secara teori, seiring waktu, ini dapat menjadi sumber sentralisasi dan menjadi sarana bagi pihak ketiga untuk mengganggu jaringan.

Tentu saja, semua ini adalah masalah kompleks yang belum terselesaikan, dan pandangan investor tentang aset kripto sebagai penyimpan nilai jangka panjang dapat berubah seiring waktu.

Penutup

Pada akhirnya, Grayscale percaya bahwa tiga indikator terpenting untuk mengukur aktivitas on-chain adalah pengguna, volume transaksi, dan biaya transaksi, dan dalam indikator-indikator ini Solana saat ini adalah jaringan terdepan dalam aktivitas on-chain. Meskipun jaringan Solana menghadapi banyak pesaing kuat, kedalaman dan keragaman ekonomi on-chain Solana memberikan dasar yang kokoh bagi valuasi SOL, yang juga merupakan prasyarat untuk pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.

Kinerja jaringan yang kuat, jumlah pengguna yang besar, volume transaksi dan biaya transaksi tertinggi, telah mengalami kebangkitan dari keterpurukan, dan pernah memimpin hype Meme. Selain itu, Solana juga didukung oleh treasury SOL yang sangat besar, selain mekanisme inflasi, tampaknya tidak ada kelemahan besar yang secara serius mempengaruhi nilai token, jelas memiliki "naskah protagonis cerita sukses", namun harga tetap belum menembus rekor baru. Saat artikel ini selesai, harga token SOL kembali turun ke 185 dolar AS, prajurit SOL benar-benar kehabisan akal.

Tautan Asli