- Aturan kripto Basel menghadapi revisi sebelum implementasi tahun 2025.
- Pertumbuhan stablecoin memicu peninjauan ulang regulasi global.
- AS menekan regulator untuk persyaratan yang lebih ramah bank.
Regulator keuangan global sedang meninjau kembali aturan perbankan yang ketat untuk kepemilikan kripto menjelang implementasinya pada tahun 2025. Aturan ini, yang diperkenalkan oleh Basel Committee pada tahun 2022, mengharuskan bank untuk menahan sejumlah besar modal terhadap aset kripto, terutama untuk cryptocurrency yang volatil seperti Bitcoin. Tujuannya adalah untuk melindungi sistem keuangan dari risiko pasar kripto—namun pendekatan ini kini mungkin sedang bergeser.
Stablecoin, yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil dengan didukung oleh aset seperti dolar AS, telah tumbuh pesat dan menjadi semakin integral bagi ekonomi digital. Akibatnya, regulator sedang mempertimbangkan aturan yang lebih fleksibel khusus untuk aset yang kurang volatil ini.
AS Memimpin Dorongan Reformasi Ramah Bank
Amerika Serikat berada di garis depan upaya untuk melunakkan aturan Basel yang asli. Bank-bank di AS dan ekonomi besar lainnya berpendapat bahwa beban modal yang tinggi membuat tidak praktis untuk memegang atau menawarkan layanan terkait kripto, terutama dalam hal stablecoin.
Dengan stablecoin yang kini memainkan peran yang semakin besar dalam pembayaran dan inovasi keuangan, aturan yang direvisi mungkin bertujuan untuk membedakan dengan lebih baik antara cryptocurrency berisiko tinggi dan aset digital yang lebih stabil. Hal ini dapat membuka pintu bagi lebih banyak institusi keuangan tradisional untuk memasuki ruang kripto dengan aman.
Standar Baru Diharapkan Hadir Awal 2025
Standar Basel yang direvisi diharapkan akan terbentuk sebelum akhir tahun 2024, memberikan waktu bagi bank untuk mempersiapkan diri. Sementara kerangka akhir masih dalam peninjauan, tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara stabilitas keuangan dan inovasi.
Bagi sektor kripto, perubahan ini bisa menjadi titik balik. Jika aturan menjadi lebih praktis, terutama untuk layanan terkait stablecoin, hal ini dapat mempercepat adopsi aset digital secara mainstream melalui saluran perbankan yang diatur.
Baca Juga :
- Global Regulators Revisit Crypto Banking Rules
- Ethereum MVRV Gap Signals Strong Holder Confidence
- T3 Financial Crime Unit by Tether, TRONDAO & TRM Labs Freezes $300M
- Venezuela’s Conexus to Integrate Bitcoin and Stablecoins
