The Funding: VC membahas koreksi crypto dan apa yang akan terjadi selanjutnya

Bitcoin dan ether telah menghapus semua keuntungan mereka untuk tahun ini — sebuah perubahan tajam untuk pasar yang menyaksikan bitcoin mencapai rekor tertinggi di atas $126.000 hanya dua bulan lalu. Gambaran yang lebih luas juga serupa: semua 20 indeks kripto GMCI berada di zona merah dalam basis satu bulan, menurut data The Block, dan peristiwa likuidasi besar pada 10 Oktober memperjelas betapa rapuhnya pasar telah menjadi. Dengan penurunan yang berlanjut dan sentimen yang melemah, saya mencoba bertanya kepada para VC dua pertanyaan kunci: mengapa pasar kripto tetap berada di bawah tekanan, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Para VC menunjuk pada dua faktor utama di balik koreksi ini: peristiwa likuidasi pada 10 Oktober dan lingkungan makro yang lebih sulit. Peristiwa deleveraging — yang didorong oleh likuiditas rendah, manajemen risiko yang buruk, dan desain oracle atau leverage yang lemah — menyebabkan kerugian signifikan dan menimbulkan ketidakpastian, kata Rob Hadick, general partner di Dragonfly.

Boris Revsin, general partner dan managing director di Tribe Capital, menggemakan pandangan tersebut, menyebut episode itu sebagai “pembersihan leverage” yang merambat ke seluruh pasar. Pada saat yang sama, gambaran makro menjadi kurang mendukung: ekspektasi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat telah memudar, inflasi menunjukkan tanda-tanda tetap tinggi, pasar tenaga kerja melemah, risiko geopolitik meningkat, dan konsumen menunjukkan tekanan. Kombinasi itu, menurut para VC, telah mendorong sebagian besar aset berisiko untuk diperdagangkan dengan buruk selama dua bulan terakhir.

Anirudh Pai, partner di Robot Ventures, juga menyoroti kekhawatiran yang meningkat tentang perlambatan di AS. Indikator pertumbuhan utama — termasuk Citigroup Economic Surprise Index dan 1-year inflation swap (kontrak derivatif yang digunakan untuk mentransfer risiko inflasi melalui pertukaran arus kas tetap) — telah mulai menurun, kata Pai, menambahkan bahwa ini adalah pola yang telah mendahului ketakutan resesi sebelumnya dan berkontribusi pada nada risk-off yang lebih luas.

"Ini bisa saja memburuk dan berubah menjadi resesi penuh; namun demikian, ini juga bisa bertindak seperti kejadian sebelumnya dan sentimen bisa berubah, sehingga optimisme kembali ke pasar. Masih terlalu dini untuk memastikan," kata Pai.

Faktor lain yang membebani harga adalah kurangnya arus masuk baru. Dan Matuszewski, co-founder dan principal di CMS Holdings, mengatakan bahwa di luar token yang didukung oleh buyback, kripto telah melihat “sangat sedikit arus masuk tambahan” kecuali di perusahaan digital asset treasury, atau DAT. Dengan permintaan baru yang mengering dan arus ETF juga tidak lagi memberikan dukungan besar, harga jatuh lebih cepat.

Sinyal yang Penting Mulai Sekarang

Para VC mengatakan katalis terpenting dalam beberapa bulan ke depan adalah kejelasan makro — terutama seputar suku bunga dan Federal Reserve. Baik Hadick maupun Revsin menunjuk pada jalur pemotongan suku bunga dan siapa yang akan memimpin Fed di periode berikutnya sebagai pendorong terbesar untuk aset berisiko. Pasar memperkirakan pemotongan, tetapi Revsin mengatakan investor mungkin masih meremehkan seberapa dovish kebijakan bisa menjadi jika ketua Fed yang baru cenderung menjaga likuiditas tetap mengalir. Hadick menambahkan bahwa sinyal yang lebih jelas tentang inflasi, belanja liburan, dan kondisi likuiditas secara keseluruhan akan memperkuat setup untuk bitcoin, yang “masih diperdagangkan seperti aset makro.”

Katalis lain adalah kembalinya data ekonomi yang normal. Pai mencatat bahwa dengan penutupan pemerintah AS baru-baru ini, investor telah terbang tanpa data — “kekurangan data,” menurutnya — yang membuat perdagangan menjadi lebih volatil. Ia menunjukkan bahwa Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) Oktober akan menjadi satu-satunya data tenaga kerja utama sebelum pertemuan Federal Open Market Committee berikutnya, sehingga pasar bergerak berdasarkan ketidakpastian daripada informasi. Menurutnya, laporan pekerjaan berikutnya akan lebih penting dari biasanya karena investor “membenci ketidakpastian” dan belum memiliki banyak hal untuk dijadikan acuan.

Para VC juga menunjuk pada tren jangka panjang yang mungkin masih diremehkan pasar. Hadick mengatakan investor masih belum sepenuhnya memperhitungkan seberapa cepat aktivitas ekonomi beralih ke onchain, mencatat bahwa pembayaran, investasi tokenisasi, dan social trading dapat meningkat secara signifikan pada tahun 2026. Skala dan kecepatan transisi itu — dan permintaan yang bisa dibuka — masih kurang dihargai, katanya.

Koneksi AI

Katalis lain yang diremehkan adalah bagaimana perdagangan AI berkembang, menurut beberapa VC. AI telah menjadi pendorong utama selera risiko di seluruh teknologi frontier. Jika perdagangan AI menguat, itu mendukung kripto. Jika melemah, penurunan hampir pasti akan merembes ke aset digital melalui saluran makro yang sama.

"Kripto akan terpengaruh oleh dampak tingkat kedua seperti makro yang lebih lemah di ekuitas teknologi publik (yang berkorelasi dengannya) dan juga pengetatan regulasi di pasar Tiongkok / Hong Kong," kata Revsin. "Saya ingin memperjelas ini bukan skenario dasar saya, ini adalah faktor risiko dan saya pikir ini diimbangi oleh tren makro positif dalam suku bunga, deregulasi besar-besaran di AS, dan perilaku meniru yang terkait di negara lain, serta valuasi rendah di beberapa kripto yang membuatnya menarik untuk dibeli jika Anda memperhitungkan kelipatan pendapatan on-chain. Secara keseluruhan, saya adalah bull yang berhati-hati hingga 2026," tambahnya.

Lex Sokolin, co-founder dan managing partner di Generative Ventures, memperingatkan bahwa kelemahan yang lebih dalam dalam infrastruktur AI dapat memiliki konsekuensi yang lebih luas. "Jika AI mulai runtuh — terutama dengan obligasi Oracle dan pembangunan pusat data — itu dapat mengejutkan ekuitas dan kemudian alternatif," kata Sokolin.

Tanda Awal Stabilitas, Tapi Belum Ada Pembalikan Jelas

Para VC secara umum sepakat bahwa pasar mulai stabil, meskipun belum cukup untuk menyebutnya sebagai dasar yang nyata. Bitcoin telah bangkit dari posisi terendahnya sekitar $80.000 dan arus ETF menunjukkan tanda-tanda kecil perbaikan, yang oleh beberapa orang dianggap sebagai bukti bahwa penjual terpaksa sebagian besar sudah keluar. Namun latar belakangnya tetap bergejolak: pasar masih bereaksi terhadap setiap data baru tentang suku bunga, inflasi, dan pendapatan AI. Seperti yang dikatakan Revsin, ini lebih terlihat seperti “fase stabilisasi awal” daripada awal rebound yang bersih.

Di antara para VC, kisaran bitcoin $100.000–$110.000 muncul sebagai zona kunci untuk perubahan sentimen. Mempertahankan kisaran itu akan menunjukkan pasar telah bergerak dari ketakutan “big top” ke “reset sehat sebelum kenaikan berikutnya,” menurut Revsin. Sampai saat itu, ketakutan tetap menjadi suasana dominan dan pasar kemungkinan akan tetap sensitif terhadap guncangan.

Para VC mengatakan sinyal paling jelas dari pembalikan yang berkelanjutan adalah stabilitas dalam arus dan posisi. Beberapa menunjuk pada beberapa minggu arus masuk bersih yang stabil ke ETF spot BTC dan ETH bersama data derivatif yang menunjukkan open interest membangun kembali tanpa leverage berlebihan. "Perdagangan dalam kisaran yang semakin kecil dengan volatilitas rendah adalah tanda pasti bahwa pasar telah stabil," tambah Hadick.

Bahkan dalam lingkungan ini, beberapa investor melihat peningkatan risk-reward. Revsin mencatat bahwa penjualan telah mengatur ulang valuasi untuk beberapa altcoin penghasil pendapatan kembali ke level 2024, meskipun fundamental — aktivitas onchain, biaya, pertumbuhan pengguna — telah membaik. Dominasi bitcoin tidak melonjak selama koreksi, katanya, tanda masih ada selera untuk altcoin berkualitas. "Dana kami jarang memegang BTC atau ETH, jadi kami akan fokus memegang posisi penghasil pendapatan yang menjanjikan — yaitu Grass, Re, dan lainnya," kata Revsin.