Kerangka kerja stablecoin baru Amerika Serikat di bawah GENIUS Act sedang menciptakan perbedaan tajam antara likuiditas AS dan Eropa, menurut laporan baru dari auditor blockchain CertiK. Meskipun undang-undang ini memberikan kejelasan yang telah lama ditunggu bagi penerbit AS, hal ini juga mempercepat pemisahan global antara pasar stablecoin Amerika dan Uni Eropa.
GENIUS Act, yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada bulan Juli, menetapkan buku aturan federal pertama untuk stablecoin pembayaran di AS. Undang-undang ini memberlakukan persyaratan cadangan yang ketat, melarang stablecoin yang menghasilkan imbal hasil, dan mengintegrasikan penerbit lebih dalam ke dalam sistem keuangan AS.
Menurut CertiK, aturan-aturan ini membawa kejelasan namun juga membentuk ulang aliran likuiditas. Alih-alih pasar stablecoin global yang terpadu, AS membentuk “pool likuiditas yang berbeda,” terpisah dari Uni Eropa.
Pergeseran ini menandai fragmentasi struktural utama pertama dari likuiditas stablecoin global. CertiK memperingatkan bahwa hal ini dapat menciptakan gesekan lintas batas, penyelesaian yang lebih lambat antar wilayah, dan potensi peluang arbitrase antara pasar AS dan Uni Eropa.
Sementara rezim MiCA Uni Eropa memiliki beberapa kesamaan dengan GENIUS Act, seperti penebusan penuh pada nilai nominal dan larangan imbal hasil, MiCA juga memperkenalkan pembatasan baru.
Isu utama adalah persyaratan MiCA bahwa penerbit harus menyimpan mayoritas cadangan di bank-bank yang berbasis di Uni Eropa.
CEO Tether Paolo Ardoino telah memperingatkan bahwa hal ini dapat menciptakan “risiko sistemik,” karena bank-bank Eropa menggunakan praktik cadangan fraksional.
Tokoh industri lainnya berpendapat bahwa MiCA meningkatkan hambatan bagi penerbit kecil, sehingga kepatuhan dan persyaratan modal menjadi lebih sulit dipenuhi. Hal ini dapat mempercepat konsolidasi di sektor stablecoin Eropa.
Baik MiCA maupun GENIUS Act tidak bertujuan untuk mempertahankan fungibilitas global. Sebaliknya, keduanya fokus pada kontrol regulasi dan stabilitas keuangan, dengan AS juga mengejar dominasi dolar secara strategis.
Pejabat AS telah menyatakan dengan jelas bahwa stablecoin kini menjadi bagian dari strategi keuangan nasional. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan awal tahun ini bahwa pemerintah akan menggunakan stablecoin untuk memperkuat dominasi dolar AS.
Pendekatan ini menempatkan stablecoin sebagai alat diplomasi negara, mengubah kejelasan regulasi menjadi pengaruh geopolitik. Hasilnya: sistem stablecoin yang semakin terbelah berdasarkan garis regional.
Analisis CertiK menunjukkan tren yang jelas: pasar stablecoin global bergerak menuju segmentasi regional. GENIUS Act dan MiCA mungkin menstabilkan pasar masing-masing, namun secara bersamaan memecah likuiditas global dan memperkenalkan titik-titik gesekan baru.
Apakah perpecahan ini akan menjadi permanen akan bergantung pada seberapa cepat kerangka kerja lintas batas dapat beradaptasi dan apakah penerbit dapat menavigasi dua dunia regulasi yang sangat berbeda.