Apakah Crypto Income ETF Benar-Benar Menguntungkan? Menganalisis Tren TradFi yang Sedang Booming

Gelombang pertama ETF kripto memungkinkan investor untuk memasukkan aset kripto ke dalam akun pialang tradisional – dan akun pensiun dengan keuntungan pajak. Mengingat potensi pengembalian jangka panjang dari cryptocurrency, ini adalah situasi win-win.

Tetapi kripto masih sangat fluktuatif. Kerugian leverage sebesar $19 miliar pada bitcoin minggu lalu melampaui kerugian pada titik terendah Covid pada Maret 2020. Dan juga keruntuhan FTX pada akhir 2022. 

ETF Kripto Mungkin Tidak Memiliki Potensi Pendapatan yang Baik

Investor di aset tradisional menyukai potensi kenaikan dari kripto. Namun volatilitas di sisi negatifnya cukup sulit untuk diterima. 

Mereka menginginkan produk yang dapat mengurangi beberapa fluktuasi ekstrem, meskipun itu berarti potensi kenaikan yang lebih rendah.

Saat ini, gelombang baru ETF sedang bermunculan. Mereka menawarkan biaya yang lebih tinggi, tetapi dengan manajemen yang lebih aktif. 

Tidak puas hanya dengan membeli dan HODL, mereka menggunakan berbagai strategi untuk memanfaatkan volatilitas tinggi pada cryptocurrency.

Bagi investor yang lebih berhati-hati, ETF pendapatan kripto mungkin menjadi peluang investasi yang menarik. Namun seperti halnya investasi lain, pembeli harus berhati-hati. 

Jika melihat lebih dalam pada beberapa ETF pendapatan, baik itu ETF khusus kripto atau keranjang saham kripto, ternyata tidak ada pengembalian total yang besar. 

Kelebihan dan Kekurangan ETF Pendapatan Kripto

Secara teori, ETF pendapatan kripto menawarkan sebagian besar potensi kenaikan dari cryptocurrency kepada investor, namun dengan pendapatan di sepanjang jalan.

Tapi ada jebakan. Bahkan cukup banyak. Yang paling penting adalah ETF ini menggunakan futures kripto, bukan memegang kripto itu sendiri. 

Kemampuan untuk mengelola futures kripto memungkinkan terciptanya pendapatan. Dengan membeli futures jangka panjang dan kemudian menjual futures jangka pendek, pendapatan dapat dihasilkan dari fluktuasi harga.

Beberapa pengembalian pendapatan terlihat bagus, setidaknya selama pasar bullish. Misalnya, ProShares Bitcoin ETF (BITO) menawarkan hasil dividen lebih dari 50% per tahun.

Namun, investor perlu melihat pengembalian total. Saham BITO turun hampir 20% sejak awal tahun.

Dengan aset dasar Bitcoin naik lebih dari 20%, BITO hanya menghasilkan keuntungan yang sederhana di atas itu. Siapa pun yang harus menjual saham BITO akan mengalami kerugian modal meskipun harus membayar pajak atas dividen yang diterima. 

Dan di atas itu, investor juga membayar biaya manajemen sebesar 0,95%.

Mengapa Ada Ketidaksesuaian?

Dengan menggunakan futures, ETF secara efektif membeli aset dengan premi waktu yang akan menurun nilainya. Selama pasar bullish, dampaknya tidak terlalu terasa. Namun di pasar sideways atau saat crypto winter, kerugian bisa sangat parah.

Jika dikombinasikan dengan leverage, hasilnya bisa menjadi sangat buruk, sangat cepat.

Defiance Leveraged Long Income Ethereum ETF (ETHI) diluncurkan pada awal Oktober. 

Dirancang untuk memberikan 150-200% dari kinerja harian Ethereum dan menggunakan credit spreads untuk menghasilkan pendapatan, sahamnya turun 30% hanya dalam beberapa minggu pertama perdagangan.

Liquidasi massal pada 10 Oktober adalah penyebab langsungnya. Namun dengan struktur ETF ini, kemungkinan besar nilainya akan terus menurun seiring waktu.

Saat ini, ETF pendapatan kripto hanya menguntungkan investor selama pasar bullish yang panas – bukan saat crypto winter, atau bahkan pasar sideways. 

Tetapi dunia kripto sekarang lebih dari sekadar cryptocurrency itu sendiri. Ada ETF untuk segala hal, dan tidak mengherankan jika ETF saham kripto mulai bermunculan.

Waspadai Pengembalian di ETF Saham Kripto Juga

ETF yang melacak saham terkait kripto mulai diluncurkan tahun ini.

Secara teori, ini mungkin lebih menarik bagi investor dibandingkan ETF pendapatan satu kripto, karena menawarkan diversifikasi. Mari kita lihat dua di antaranya: 

Pada awal tahun, REX Crypto Equity Premium Income ETF (CEPI) diluncurkan. 

Dengan pembayaran dividen bulanan, ETF ini memiliki saham dari beberapa perusahaan terkait kripto, mulai dari perusahaan penambangan, perusahaan treasury Bitcoin MicroStrategy, hingga raksasa kartu kredit Visa.

Sahamnya bergejolak sejak peluncuran, di tengah pasar saham yang naik – tidak baik. Namun dividen yang dibayarkan telah melebihi 20% sejak awal tahun, menghasilkan pengembalian total yang positif.

ETF kedua yang diluncurkan tahun ini, YieldMax Crypto Industry Portfolio Option Income ETF (LFGY), memiliki distribusi yang dilaporkan sebesar 19,9% per tahun.

Namun ETF ini, yang memegang aset seperti Coinbase, IBIT, MARA Holdings, dan saham pemenang lainnya tahun ini, turun hampir 25% sejak peluncuran.

Dengan dana kelolaan kurang dari $200 juta, jelas ETF ini gagal menarik minat investor. Dan dengan pengembalian seperti ini di tahun pertama operasinya, mudah untuk melihat alasannya.

Mengelola Volatilitas dengan Cerdas

Terlepas dari integrasi cryptocurrency yang semakin mainstream, peristiwa pembantaian altcoin pada 10 Oktober menjadi pengingat yang menyakitkan.

Cryptocurrency sangat fluktuatif. Dan meskipun volatilitas itu seharusnya menurun seiring aset kripto semakin diterima dan terintegrasi dengan keuangan tradisional, tetap saja masih rentan terhadap fluktuasi besar.

Investor yang ingin masuk ke dunia cryptocurrency tidak ingin mengalami penurunan 30-50% – atau lebih. Mereka menginginkan volatilitas kenaikan, tetapi mungkin bersedia mengorbankan sebagian keuntungan jika itu berarti mengurangi risiko harus menghadapi penurunan besar-besaran.

Namun untuk saat ini, ETF pendapatan kripto memang memberikan pendapatan – tetapi gagal mempertahankan nilainya. Itu menjadi masalah seiring waktu. 

Mengingat banyaknya ETF kripto baru yang bermunculan, persaingan yang lebih besar di sektor ini seharusnya mendorong cara-cara untuk meningkatkan pengembalian. 

Bagi para penggemar kripto, ETF bukanlah alasan untuk berhenti memiliki aset nyata. 

Bagi investor yang mencari eksposur kripto, ETF spot yang memegang aset kripto dasar masih menjadi pilihan terbaik saat ini.