OpenAI, pencipta ChatGPT, sedang mempersiapkan salah satu momen paling menentukan dalam dunia teknologi dan keuangan—penawaran umum perdana (IPO) yang mungkin menilai perusahaan hingga $1 triliun. Sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah modern, OpenAI sedang mempersiapkan IPO yang dapat mendefinisikan ulang ekspektasi investor di seluruh sektor teknologi.
Sejak meluncurkan ChatGPT pada November 2022, OpenAI telah mengalami adopsi global dengan kecepatan yang belum pernah dicapai produk teknologi lain. Dalam waktu hanya dua bulan, ChatGPT mencapai 100 juta pengguna—tonggak yang membutuhkan waktu jauh lebih lama bagi TikTok dan Instagram untuk mencapainya.
Pada awal 2025, pengguna aktif mingguan telah meningkat menjadi sekitar 400 juta, naik dari 300 juta hanya beberapa bulan sebelumnya. Sumber industri memperkirakan jumlah tersebut kini mendekati 800 juta—setara dengan lebih dari 3 miliar pengguna aktif bulanan jika diekstrapolasi.
Angka-angka ini menempatkan OpenAI sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan dalam sejarah digital. Kini, fase berikutnya perusahaan ini tidak lagi berfokus pada model AI atau peluncuran produk baru, melainkan mengubah kesuksesannya menjadi skala finansial melalui debut pasar.
Menurut Reuters, OpenAI diam-diam mempersiapkan IPO yang berpotensi bernilai $1 triliun—yang bisa menjadi penawaran umum terbesar yang pernah tercatat. Diskusi awal menunjukkan perusahaan mungkin berupaya mengumpulkan hingga $60 miliar, tergantung pada kondisi pasar dan pertumbuhan pendapatan. Beberapa penasihat percaya bahwa jadwalnya bisa dipercepat, dengan pengajuan mungkin terjadi secepatnya pada 2026.
Perubahan organisasi terbaru mengisyaratkan apa yang akan terjadi pada raksasa AI ini. OpenAI telah merestrukturisasi kerangka kerja korporasinya, memisahkan yayasan nirlaba dari entitas profit. OpenAI Foundation kini memegang 26% dari OpenAI Group, angka yang bisa meningkat jika target kinerja tercapai.
Sementara itu, saham 27% milik Microsoft—hasil dari investasi $13 miliar—dapat meningkat nilainya menjadi sekitar $270 miliar, menandai salah satu investasi korporasi paling sukses dalam sejarah teknologi. Investor lain, termasuk SoftBank, Thrive Capital, Dragoneer, dan MGX dari Abu Dhabi, juga berpotensi meraih keuntungan signifikan.
Metode utama yang mendefinisikan kenaikan OpenAI meliputi:
CEO Sam Altman menggambarkan pengeluaran dan kerugian perusahaan sebagai investasi yang diperlukan untuk ekspansi jangka panjang, menekankan bahwa OpenAI berfokus membangun “bisnis yang tahan lama” yang mampu menopang misi yang lebih luas.
Didirikan pada 2015 sebagai laboratorium riset nirlaba, transformasi OpenAI dimulai pada 2019 ketika mengadopsi model “capped-profit”, membuka pintu bagi investor besar seperti Microsoft. Sejak saat itu, perjalanannya sangat pesat, didorong oleh adopsi luas ChatGPT dan integrasi perusahaan yang terus berkembang.
Jika IPO berjalan dengan valuasi $1 triliun, OpenAI akan langsung masuk jajaran perusahaan publik paling bernilai di dunia. Di luar rekor pasar, debut seperti ini akan menjadi momen penting bagi sektor teknologi—di mana inovasi, pertumbuhan pengguna, dan minat global bertemu dalam salah satu tonggak keuangan terbesar dekade ini.